Oleh: Siti Nurhikmah, S.Pd
Guru SDN 01 Mengori, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang
MEMBACA merupakan salah satu keterampilan yang mendasar dan harus dikuasai oleh siswa (Nurani dan Silvia, 2021). Salah satu keterampilan berbahasa ini merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi kehidupan manusia.
Keterampilan berbahasa ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi. Siswa belajar membaca dimulai sejak dini dengan mengenal huruf satu persatu. Membaca dapat dikatakan unik karena. Sebab, dalam membaca membutuhkan proses yakni melihat tulisan dengan mengenal huruf, suku kata, kalimat, hingga paragraf-paragraf.
Dengan membaca, siswa dapat menguasai keterampilanberbahasa lainnya seperti menulis, mendengarkan, hingga berbicara (Susini, 2020). Keterampilan berbahasa inisaling berkesinambungan satu sama lain. Dengan siswa menguasai keterampilan berbahasa, membacadapat mengubah dunia siswa terutama dalam bidang pengetahuan di sekolah.
Pembelajaran di sekolah dasar bertumpu pada kemampuan dasar membaca dan menulis (Hasanah, 2012). Keterampilan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa di sekolah dasar. Karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di sekolah dasar.
Tolak ukur keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan membaca siswa (Humaira, 2021). Siswa yang tidak mampu membaca dengan baik akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Dalam mengatasikesulitan membaca siswa, guru memerlukan metode khusus bagi beberapa siswa di kelasnya. Hal ini ditujukanagar setiap siswa di sekolah dasar mampu membaca dengan baik dan benar sesuai dengan ejaannya.
Metode suku kata untuk membaca permulaan ini memiliki peran dalam membantu siswa yang kurang lancar, bahkan tidak bisa membaca, khususnya pada kelas rendah di SD. Namun tidak memungkiri bahwa masih ada siswa di kelas tinggi yang mengalami kesulitan membaca ini.
Metode suku kata adalah metode yang diawali pengenalan suku kata dan dirangkai menjadi kata-kata bermakna. Metode ini banyak digunakan di sekolah dasar untuk memberikan pembelajaran membaca permulaan kepada siswa.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan metode suku kata efektif digunakan, Salah satunya seperti yang disebutkan oleh Apriani & Kasiyati (2013). Metode suku kata dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa dan memiliki keunggulan dari metode membaca permulaan lainnya. Yaitu dalam membaca tidak mengeja huruf, dapat belajar mengenal huruf dengan mengupas atau menguraikan suku kata. Selain itu
penyajian tidak memakan waktu yang lama, dan dapat dengan mudah mengetahui berbagai macam kata.
Setelah guru dalam mengajarkan membaca permulaan menggunakan metode suku kata, maka dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Khususnya membaca permulaan pada siswakelas 1 SD Negeri 01 Mengori. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kemampuan membaca siswa.
Setiap pulang sekolah, siswa yang belum lancar membaca selalu mendapat jamtambahan. Kelebihan dari metode suku kata ini adalah siswa dapat membaca dengan lancar tanpaharus mengeja terlebih dahulu. Hal ini sangat membantu siswa terlebih pada saat pembelajaran di kelas.
Dengan demikian, diharapkan orang tua dan guru dapat bekerjasama dengan cara guru mendampingi siswa belajar membaca di sekolah dan dilanjutkan belajar membaca bersama orang tua di rumah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa.
Komunikasi secara dua arah dengan orang tua siswa juga menjadi salah satu penyebab faktor ketercapaian dari penerapan metode suku kata. Karena dengan pembiasaan yang sudah diterapkan di sekolah dapat pula diterapkan di rumah. (*)