Oleh: Dra. Nur Syamsiah., M.Pd.
Guru Bahasa Inggris SMP N 1 Sayung, Kab. Demak
BAHASA Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik. Di antara mereka bahkan ada yang putus asa dan enggan mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Sebagai seorang guru bahasa Inggris, kondisi demikian menjadi tantangan tersendiri. Guru harus mampu mengubah anggapan tersebut, dengan menghadirkan proses belajar mengajar yang bermakna, aktif, kreatif, sekaligus menyenangkan.
Ada empat keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik terkait mata pelajaran bahasa Inggris. Antara lain membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dari keempat keterampilan itu, yang dianggap paling sulit adalah keterampilan menulis.
Menurut Juariah (2021), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, produktif, ekspresif, dengan memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata. Sementara menurut Erviana (2021), menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Berkaitan dengan keterampilan menulis, peserta didik mengakui bahwa tidak mudah untuk menuangkan ide sebagai bahan tulisan. Andai ide sudah bisa dituangkan, ternyata mereka kesulitan untuk mengorganisasikan dan menyusun kalimat agar tercipta tulisan yang mudah dipahami pembaca. Maka dari itulah guru harus menemukan model pembelajaran yang tepat agar peserta didik mampu menghasilkan tulisan yang baik.
Ada beberapa model pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis. Salah satunya adalah penulis memilih model picture and picture. Yakni suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini mengutamakan gambar sebagai media dalam proses belajar mengajar. Gambar-gambar itulah yang menjadi faktor utama kesuksesan dalam proses pembelajaran.
Model picture and picture ini sudah penulis terapkan dalam proses pembelajaran untuk materi Recount Text di kelas VIII C SMP Negeri 1 Sayung, Demak. Recount text merupakan salah satu jenis teks yang harus diajarkan bahasa Inggris yang berfungsi menceritakan kembali kejadian atau pengalaman yang terjadi di masa lalu. Recount text ini peristiwanya sangat lekat dengan pengalaman peserta didik.
Proses pembelajaran menggunakan model ini melalui beberapa tahapan. Pertama, penulis menentukan tema yang akan ditulis. Kedua, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok.
Ketiga, setiap kelompok diberi gambar-gambar yang tersimpan dalam amplop (jumlah gambar tergantung kebutuhan) yang sesuai dengan tema. Contohnya tentang pengalaman peserta didik pada saat liburan.
Keempat, setiap kelompok diminta untuk mengurutkan gambar sesuai dengan urutan kejadian. Jika sudah diurutkan, mereka diminta untuk menuliskan kata kerja yang tepat berdasarkan gambar.
Jika sudah ditemukan kata kerjanya, mereka dibimbing untuk melengkapinya dengan subyek dan keterangan waktu yang sesuai dengan gambar. Dibutuhkan kerja sama yang solid dalam kelompok demi terciptanya paragraf yang benar. Penulis juga menentukan durasi waktu yang harus diselesaikan oleh masing-masing kelompok.
Kelompok yang paling cepat menyelesaikan tugas, dialah yang menang. Dengan adanya kompetisi ini mereka berusaha untuk menjadi yang tercepat sekaligus yang terbaik. Masing-masing peserta didik dalam kelompok melaksanakan tugasnya dengan baik. Dengan menggunakan model picture and picture, peserta didik antusias untuk mengikuti proses pembelajaran bahasa Inggris. (*)