Petani Ikan Diminta Manfaatkan Fasilitas Daerah

TUNJUKKAN: Aparatur desa memperlihatkan ikan nila budi daya sistem bioflok di halaman Kantor Desa Pasirbatang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/JOGLO JATENG)

PURBALINGGA, Joglo Jateng – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga mengajak masyarakat Purbalingga, khususnya para petani ikan untuk terus memajukan perikanan di Purbalingga. Salah satunya dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah daerah.

“Semakin ke sini semakin jarang masyarakat yang mau terjun ke dunia perikanan. Saya berharap, ke depannya masyarakat dapat memaksimalkan potensi perikanan di Purbalingga seperti Balai Benih Ikan yang ada di Kutasari dan Pasar Ikan yang ada di samping kantor DKPP ini,” ujar Kepala DKPP Purbalingga Muhammad Najib.

Balai Benih Ikan Kutasari merupakan pusat pengembangan benih ikan yang dikelola oleh Unit Pelaksanaan Teknis Daerah Budidaya Ikan Air Tawar (UPTD BIAT). Terletak di Kutasari dengan lahan seluas 2,5 hektare, terdapat tiga jenis ikan yang dibudidayakan di balai tersebut.

“Ada tiga komoditi yang kami kembangkan yaitu ikan nila, gurame, dan nilem. Alasan kenapa hanya tiga jenis ikan ini saja yang dibudidayakan yaitu karena ketiga jenis ini merupakan ikan yang paling banyak diminati di wilayah Purbalingga,” ujar Kepala UPTD BIAT Sudarto.

Rating tertinggi ditempati oleh ikan nila dengan kisaran 65-70%, gurame sebesar 20%, dan nilem sebesar 10-15%. Sudarto mengaku dalam pemeliharaannya, terdapat beberapa kendala seperti pada teknik pemeliharaan.

Di perairan terdapat, penyakit endemik bawaan dari virus Megalocity yang dapat mengakibatkan kematian massal hingga ke indukan. Upaya pencegahan yang dilakukan selama ini yaitu dengan pemberian makanan yang diduga mengandung obat yang dapat menyembuhkan para ikan. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengurangan pakan tambahan hingga 50% untuk digantikan dengan pakan alami. (cr6/abd)