Seminar Perekonomian, UMY Gandeng Akademisi USA

Narasumber akademisi utama dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA Prof. Matthew S. Winters
SEMINAR: Narasumber akademisi utama dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA Prof. Matthew S. Winters saat memberikan materi seminar di UMY, beberapa waktu lalu. (MUHAMMAD ABU YUSUF AL BAKRY/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Program Studi (Prodi) Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan seminar perubahan perekonomian dengan menggandeng akademisi dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA, Jumat (7/7) lalu. Yang dihadiri para dosen dari Prodi Ekonomi UMY, bertempat di ruang ampitheater Pascasarjana UMY.

Dengan tema Political Economy of Accountability: What are the consequences of accountability failures for economic growth. Narasumber yang digandeng yakni Prof. Matthew S. Winters selaku akademisi utama dari University of Illinois at Urbana-Champaign USA.

Dirinya menyebutkan, institusi yang baik dapat memberikan dorongan terhadap akuntabilitas pertumbuhan ekonomi suatu negara. Lantaran, berpotensi meningkatkan kinerja ekonomi internasional dan regional melalui stabilitas hak kepemilikan.

Baca juga:  DPRD Sleman dan Lombok Barat Bahas Strategi Pariwisata untuk Tingkatkan PAD

“Serta memberikan jaminan jelas, terhadap hak kepemilikan dalam memperbaiki alokasi sumber daya dan biaya negosiasi. Ciri utamanya harus memiliki karakteristik seperti hak kepemilikan yang terjamin, birokrasi efisien, perlindungan hak kekayaan intelektual, sistem peradilan adil, tata kelola perusahaan baik, dan prinsip demokrasi,” ucapnya.

Menurutnya, standar ini digunakan sebagai indikator dalam mengukur hubungan antara institusi dan pertumbuhan ekonomi. Agar aktivitas perekonomian dapat berjalan dengan lancar. Dikarenakan, dapat dilihat stabilitas hak kepemilikan berperan penting dalam menghubungkan institusi dengan pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya definisi yang jelas mengenai kepemilikan, lanjutnya, alokasi dan distribusi sumber daya dapat ditingkatkan, serta biaya negosiasi menjadi lebih terjangkau. Hasilnya, aktivitas ekonomi dapat berjalan lebih lancar.

Baca juga:  Kapolda DIY Pastikan Situasi Kondusif selama Pilkada

“Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi negara juga dapat dilakukan peningkatan modal fisik melalui investasi. Kemudian, peningkatan jumlah tenaga kerja melalui pertumbuhan populasi, imigrasi, atau peningkatan partisipasi dalam angkatan kerja. Lalu, pengembangan teknologi yang lebih baik,” terangnya. (cr11/sam)