Oleh: Solikhatun, S.Pd.SD
Guru SD 3 Papringan, Kec. Kaliwungu, Kab. Kudus
KONSEP luas merupakan konsep yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, konsep luas digunakan saat menghitung keramik yang dibutuhkan untuk lantai rumah. Namun, pemahaman matematika jarang ditunjukkan dalam istilah luas tersebut. Di sekolah, konsep luas biasanya diperkenalkan melalui definisi formal secara singkat dan kemudian langsung diberikan rumus.
Jika siswa hanya mempelajari luas sebatas pada rumus (misal rumus luas persegi panjang = p x l) maka definisi konsep luas tidak bisa direpresentasikan secara mendalam. Kesulitan yang dialami siswa dalam konsep luas disebabkan karena mereka tidak memahami konsep matematika yang diajarkan oleh guru secara mendalam. Selain itu tidak bisa menghubungkan konsep-konsep tersebut dalam berbagai konteks yang berbeda.
Penggunaan kertas berpetak sangat bermanfaat dalam memperkenalkan konsep awal luas. Karena luas sebuah bangun dapat direpresentasikan dengan jumlah persegi satuan yang menutupi bangun tersebut.
Pixel bisa disusun untuk membuat gambar yang lebih besar pada layar digital. Melalui pixel art siswa bisa bereksplorasi konsep matematika dengan menggambar, menghitung, serta mengukur sehingga diharapkan konsep luas dan keliling yang diajarkan bisa dipahami dengan baik oleh siswa.
Setelah siswa selesai membuat pixel art, guru mengajak siswa untuk menghitung jumlah persegi satuan yang ada dalam gambar pixel art mereka masing-masing. Setelah siswa menghitung jumlah persegi satuan pada gambar mereka, guru memperkenalkan bahwa jumlah persegi satuan tersebut merupakan luas dari gambar yang mereka buat.
Dengan bantuan guru, siswa bisa membangun pemahanan tentang luas melalui kegiatan-kegiatan eksplorasi. Hasil kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa menunjukkan bahwa kegiatan eksplorasi seperti menggambar dan mengukur bisa membantu siswa dalam membangun konsep luas.
Bangun-bangun tidak beraturan juga membantu siswa membangun kemampuan estimasi dalam pengukuran persegi-persegi satuan. Walton & Randolph menyebutkan bahwa penggunaan media seperti kertas berpetak (grid paper) bisa membantu siswa membangun pemahaman tentang konsep luas. Beberapa langkah pembelajaran dengan menggunakan pixel art disusun untuk membantu siswa memahami konsep dasar luas.
Pada pertemuan pertama, siswa membuat berbagai bentuk pixel art. Pixel art yang mereka buat tidak hanya menggunakan garis vertikal dan horizontal dari petak-petak yang sudah disediakan. Tetapi juga menggunakan garis diagonal yang membentuk ukuran ½ persegi satuan. Gambar tersebut membangun kemampuan pengukuran awal mereka karena mereka dengan sendirinya mengetahui bahwa ½ persegi dan ½ persegi membentuk satu persegi utuh.
Selain itu, terdapat siswa yang membuat gambar yang memuat potongan-potongan petak yang tidak beraturan. Dalam diskusi bagaimana mencari luas bagian gambar tersebut, siswa menunjukkan kemampuannya dalam mengestimasi jumlah persegi satuan (luas) gambar tersebut dengan menggabung-gabungkan potongan-potongan persegi yang ada pada gambar tersebut.
Melalui kegiatan pertama, siswa mulai bisa membangun pemahaman tentang konsep dasar luas, dan mulai bisa mengembangkan kemampuan dan intuisi mereka dalam menghitung luas bangun-bangun yang mereka buat. Lalu pada kegiatan kedua, siswa sudah bisa menghitung luas bangun-bangun tidak beraturan pada kertas berpetak. Selain itu, ketika diminta membuat gambar sembarang yang memiliki luas 20 persegi satuan, ada seorang siswa yang menggambar persegi panjang dengan ukuran 5 x 4.
Melalui diskusi, guru mengajak siswa untuk mengamati bagaimana mencari luas persegi panjang tersebut. Pada diskusi ini, guru membantu siswa untuk membangun pemahaman bahwa untuk mencari luas bangun persegi panjang tersebut bisa menggunakan penjumlahan berulang yang nantinnya akan diarahkan pada konsep perkalian. Kegiatan dan diskusi tersebut merupakan langkah awal siswa dalam memahami mengapa luas persegi panjang adalah p x l. (*)