Memberikan Sentuhan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Jurnalis Surat Kabar

Oleh: Istikmal Eko Naufita, S.Pd.SD
Guru SD 3 Bakalan Krapyak, Kec. Kaliwungu, Kab. Kudus

MATA pelajaran bahasa Indonesia dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan karena terlalu banyak bacaan dan sedikit partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya bisa mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru,  terlibat, dan berperan aktif selama kegiatan pembelajaran.

Melalui keterampilan berbicara, guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir sekaligus dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa. Kompetensi siswa akan berkembang secara optimal tergantung bagaimana guru memposisikan diri dan menempatkan posisi siswa dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar, di samping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan.

Menurut Tyson dan Canoll (1970), mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Sedangkan menurut Nasution, mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak.Guru diharapkan memiliki cara mengajar yang baik dan mampu memilih media.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Media surat kabar dapat dipakai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD). Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya. Surat kabar merupakan media massa yang tergolong populer di kalangan masyarakat.

Jika dicermati lagi, media pembelajaran merupakan suatu alat yang membantu guru dalam kegiatan belajar-mengajar untuk memberikan pengalaman lebih konkret, memotivasi, serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam pembelajaran. Media pembelajaran berguna untuk menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. Di samping itu memungkinkan belajar sendiri-sendiri, menurut kemampuan dan minat anak.

Baca juga:  Pembelajaran Diferensiasi dengan Bu Pop Meningkatkan Pemahaman Siswa Materi Pubertas

Menurut Hamalik, (1986) dalam Arsyad, pemakaian media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Kemudian dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ratna tentang pemanfaatan media massa, baik berupa media cetak (koran, majalah, jurnal) ataupun media elektronik (televisi, radio, internet) dapat menarik perhatian siswa, serta meningkatkan kualitas pembelajaran dengan bukti meningkatnya hasil belajar siswa. Berangkat dari pentingnya perubahan sistem pembelajaran dan peningkatan output pendidikan, maka penelitian dalam pembelajaran tersebut diharapkan dapat memudahkan siswa untuk menerima materi yang diajarkan. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Penggunaan media surat kabar sengaja dipilih untuk pembelajaran bahasa Indonesia atas beberapa prinsip dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan peserta didik. Selain itu sangat mudah mendapatkannya, tidak memerlukan biaya yang mahal, dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.

Baca juga:  Relevansi Peran Guru PAI Sekolah Dasar di Era Artificial Intelligence

Media yang baik untuk pembelajaran bagi siswa haruslah berisi informasi yang dapat dimengerti siswa, sederhana dan lugas, tidak berbelit-belit, serta up to date. Menurut Arsyad, perpaduan teks dan gambar pada halaman cetak dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual.

Proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, jika siswa dapat memanfaatkan semua alat inderanya. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar pula kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah pesan-pesan dalam materi yang disajikan. (*)