Oleh: Hesti Murdianah, S.Pd.
Guru SDN 03 Kedungbanjar, Kec. Taman, Kab. Pemalang
KURIKULUM yang digunakan di kelas I dan IV tahun ajaran 2022/2023 adalah Kurikulum Merdeka yang sudah tidak menggunakan tematik lagi, tetapi pembelajaran per mata pelajaran. Pemilihan metode atau media yang sesuai menjadi salah satu kunci keberhasilan guru dan siswa dalam memperoleh ketuntasan belajar seperti yang diharapkan.
Pada kompetensi Mendeskripsikan Fungsi Bagian Tumbuhan, guru kelas IV SDN 03 Kedungbanjar menggunakan media bagan yang disajikan atau dikombinasikan dengan media lain berupa proyektor. Guru memilih media ini karena dirasa cukup efektif.
Siswa dapat lebih mudah memahami materi dengan media ini bila dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah atau memahami/mencari tahu sendiri pada buku paket. Pada umumnya, siswa lebih tertarik pada tayangan visual pada layar dibandingkan dengan melihat benda atau gambar diam di dalam buku.
Menurut Sanjaya (2012:159), bagan atau chart adalah media grafis untuk menyajikan pesan pembelajaran dengan mengombinasikan unsur tulisan, gambar, dan foto menjadi kesatuan yang bermakna dengan maksud menyederhanakan bahan pelajaran yang kompleks agar mudah dipahami. Bagan termasuk dalam jenis media visual. Disajikan secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual untuk mendapatkan ide, objek, lembaga, orang, dan keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
Di dalam bagan seringkali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram, kartun, atau lambang-lambang verbal. Sebagai media yang baik, bagan memiliki kriteria dapat dimengerti anak, sederhana dan lugas, tidak rumit, atau berbelit-belit. Bagan dapat diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak kehilangan daya tarik.
Jenis bagan yang digunakan dalam mendeskripsikan fungsi bagian tumbuhan adalah bagan pohon. Bagan ini menggambarkan arus diagram yang ditunjukkan dari akar ke batang, menuju ke cabang-cabang, dan ranting-ranting. Bagan ini juga dapat menggambarkan suatu keadaan pengelompokan. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi, atau hubungan antar kelas/keturunan.
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media bagan ini dilakukan di dalam kelas, tidak memerlukan tempat yang terlalu luas, misal di luar ruangan. Aktivitas belajar tidak mengganggu kelas lain karena biasanya siswa fokus pada tayangan proyektor.
Pada awal pembelajaran, guru mengawalinya dengan memberikan pertanyaan pemantik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian, meletakkan media pohon di atas meja.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan apa yang ingin diketahuinya tentang benda yang diletakkan di atas meja. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan belajar dan apa saja yang akan dipelajari pada hari itu.
Tahap selanjutnya, guru menayangkan bagan bagian-bagian tumbuhan melalui proyektor dan meminta siswa mencatat hal-hal penting selama penanyangan bagan itu berlangsung. Setelah diberi kesempatan memperhatikan dan mencatat hal-hal penting, guru menutup tayangan.
Berikutnya, siswa diminta untuk membuat kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai empat siswa untuk mendiskusikan materi yang telah ditayangkan. Selesai kegiatan diskusi, guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas diwakili oleh salah satu siswa. Setelah menyampaikan hasil pekerjaan kelompoknya, kelompok lain diberi kesempatan menanggapi. Di akhir pembelajaran, guru melakukan refleksi dan penilaian pembelajaran.
Dengan menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok kecil dengan media bagan dan proyektor, hasil belajar siswa kelas IV SDN 03 Kedungbanjar pada kompetensi mendeskripsikan fungsi bagian tumbuhan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan kompetensi lain pada mata pelajaran yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media bagan efektif digunakan dan dapat direkomendasikan untuk digunakan pada mata pelajaran yang lain. (*)