Oleh: Ariyatun, S.Pd.SD
Guru SDN 02 Wanamulya, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang
PELAJARAN matematika termasuk pelajaran berhitung yang dianggap cukup sulit. Anggapan tersebut berdampak pada siswa, yaitu siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.
Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2000:6). Sumber pendukung kegiatan pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, media diperlukan untuk mengantar materi yang akan disampaikan.
Media pembelajaran sebagai alat pengajaran digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses pembelajaran. Sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Pelajaran matematika yang dipelajari siswa sekolah dasar materinya masih bersifat elementer, tapi merupakan konsep dasar berhitung yang sangat mendasar sebagai syarat mempelajari konsep yang lebih tinggi.
Mempelajari konsep berhitung di sekolah dasar dapat dilakukan melalui pengalaman siswa atau dengan mengutak-atik benda konkret. Konsep matematika di sekolah dasar bisa dibedakan menjadi dua macam pembelajaran. Yaitu: 1) Content-oriented, pembelajaran yang tekanannya pada keterampilan dan cara menjawab. 2) Leaner-oriented, pembelajaran yang tekanannya pada bantuan kepada siswa dalam menghadapi masalah dan dalam menalar.
Dalam materi pengurangan, agar siswa menguasai konsepnya lebih cepat sebaiknya dikembangkan latihan mengerjakan soal. Dengan bantuan kantung bilangan, maka siswa dapat mengerjakan sekaligus mempelajari konsep pengurangan.
Media pembelajaran dapat memperlancar proses belajar siswa dalam pembelajaran dan pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru. Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
Djahiri (1992:1) mengungkapkan bahwa dunia dan potensi serta proses afektual peserta didik hanya dapat bergetar dan terlibatkan apabila ada media stimulus yang menggetarkannya. Sedangkan fungsi dan peranan media pembelajaran adalah mendorong lahirnya proses kegiatan belajar siswa, meningkatkan kadar proses, dan hasil kegiatan belajar. Kemudian membantu kelancaran, kemudahan, serta keberhasilan proses belajar siswa.
Strategi pembelajaran teka-teki Jigsaw bertujuan untuk membina dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Strategi ini menggabungkan antara bermain dengan belajar. Melalui permainan tersebut, siswa akan lebih menikmati proses pembelajaran yang berlangsung.
Menyertakan permainan dalam strategi pembelajaran merupakan suatu hal yang penting untuk dipertimbangkan. Mengingat permainan adalah hal yang sangat menarik bagi siswa. Pada strategi teka-teki jigsaw, siswa akan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan.
Strategi ini membuat peserta didik menjadi aktif dan pembelajaran pun menjadi menyenangkan. Selain itu, dengan menjawab salah satu soal maka akan memancing siswa untuk dapat menjawab soal lain karena terbantu satu atau lebih huruf dari jawaban sebelumnya. Sehingga akan lebih termotivasi dalam belajar.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi teka-teki jigsaw adalah sebagai berikut: 1) Tuliskan kata-kata kunci, terminologi atau nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 2) Susunlah teka-teki silang sederhana yang mencakup beberapa item sebanyak yang diperlukan. Berilah warna hitam pada kotak-kotak yang tidak diperlukan.
3) Buatlah contoh-contoh item silang, gunakan macam-macam kategori. Seperti definisi, kategori yang sesuai dengan item, contoh, atau lawan kata. 4) Buat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya disesuaikan dengan kata-kata yang telah dipilih.
5) Bagikan teka-teki kepada siswa. Tugas dapat dikerjakan secara individu maupun kelompok. 6) Berikan batasan waktu dalam mengisi teka-teki tersebut. 7) Beri hadiah berupa penghargaan atau nilai kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar. (*)