Oleh: Susana Yuliana, S.Pd.SD
Guru SD 3 Papringan, Kec. Kaliwungu, Kab. Kudus
SENI budaya dan prakarya atau yang biasa dikenal dengan sebutan SBdP adalah sebuah materi pokok yang diwajibkan dalam kurikulum 2013. Pendidik harus kreatif saat melakukan pembelajaran di dalam kelas agar peserta didik dapat tergugah semangatnya dalam mempelajari mata pelajaran SBdP.
Kreativitas merupakan sebuah hasil dari pemikiran yang kreatif, sebab pemikiran yang kreatif diakui sebagai salah satu proses yang diperlukan ketika menemukan ide-ide yang baru. Munculnya kreativitas didasari akan pengetahuan yang diperoleh serta sebagai bentuk keahlian yang mengarah kepada kemampuan psikomotor dan prestasi.
Mata pelajaran SBdP memiliki fungsi dan tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap berkarya serta berkreasi. Pembelajaran SBdP pada peserta didik di sekolah dasar lebih menekankan pada proses kreatif.
Dengan adanya situasi seperti saat ini, internet dan media sosial tidak luput dari kehidupan sehari-hari. Hanya dengan beberapa hitungan detik saja, perangkat genggam yang telah difasilitasi dengan internet dapat memberikan berbagai macam informasi yang dapat dibaca.
Seiring dengan perkembangan zaman serta pesatnya pendidikan abad 21 yang mana banyak mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi masa kini, tentunya membutuhkan seorang guru yang cakap akan penggunaan media sebagai penghubung antara peserta didik dengan guru itu sendiri. Hal itu dilakukan, agar proses pembelajaran dapat dinyatakan efektif dan efisien serta mampu mencapai tujuan yang telah dirancang sebelumnya.
Tentunya bukan hanya guru saja yang ikut andil mengenai kecakapan teknologi ini. Melainkan orang tua pun seharusnya mengerti dan faham akan kemajuan teknologi. Karena sebagian besar kehidupan peserta didik yakni berada pada lingkungan keluarga.
YouTube sebagai salah satu media sosial dapat dijadikan sebagai opsi media belajar untuk melibatkan peserta didik sesuai dengan gaya belajar yang modern dan menyenangkan. YouTube dalam dunia pendidikan memudahkan pendidik untuk meningkatkan integrasi teknologi ke dalam sebuah pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik.
YouTube merupakan situs yang dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. Terdapat jutaan orang yang mengakses YouTube di setiap harinya. Para pengguna YouTube dapat meng-upload video, search video, menonton video, diskusi/tanya jawab mengenai video, sekaligus berbagi klip video secara gratis. Sehingga tidaklah salah apabila YouTube dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran.
Siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam memahami materi. Oleh sebab itu, eksplorasi penggunaan perangkat lunak guna meningkatkan pemikiran kreativitas siswa sekolah dasar khususnya di kelas rendah penting untuk dilakukan. Lange mengungkapkan bahwasanya salah satu media perangkat lunak yang giat digunakan pada masa kini ialah YouTube.
Situs ini menawarkan banyak saluran guna melaksanakan kegiatan pembelajaran informal. YouTube juga memungkinkan bentuk pembelajaran yang hanya dilakukan pada waktu tertentu saja. Dimana peserta didik dapat memperoleh berbagai informasi, konten, maupun kecakapan yang terbaharui.
Tidak hanya itu, peserta didik juga dapat berperan langsung pada aktivitas yang telah direncanakan sebelumnya. Dari kajian dan uraian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwasanya ketika pendidik tengah menyampaikan materi menggunakan bantuan dari media YouTube, peserta didik terlihat lebih tergugah semangatnya ketika sedang dalam proses pembelajaran daripada penyampaian materi tanpa menggunakan perantara media perangkat lunak apapun.
Oleh sebab itu, pendidik seharusnya meningkatkan jiwa kreativitas yang dimilikinya agar pada proses pembelajaran tidak monoton dan peserta didik tidak merasa terikat. Sehingga nantinya peserta didik dapat mengembangkan imajinasinya tanpa merasa tertekan. Dengan begitu, terciptalah suasana pembelajaran yang menyenangkan. (*)