Restitusi Pembelajaran Matematika SD

Oleh: Sri Rahayu, S.Pd.SD
Guru SDN Betokan 3, Kec. Demak, Kab. Demak

KEBERHASILAN pendidikan siswa khususnya SD merupakan harapan bagi setiap orang tua, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Dalam pendidikan, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu pembelajaran sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes (Amalia, 2020:786).

Sering kita jumpai di masyarakat, bahwa prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika di sekolah dasar (SD) masih rendah. Rendahnya hasil prestasi belajar siswa dan kurangnya pemahaman siswa dalam memahami setiap tugas yang diberikan oleh guru merupakan latar belakang dari penelitian ini. Dengan menerapkan metode resitasi, maka guru akan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menurut Erawan Aidid (2020), masih banyak guru yang belum berhasil meningkatkan prestasi belajar terhadap siswanya. Maka, dalam hal ini seorang guru mempunyai tanggung jawab terhadap perkembangan prestasi siswa dengan cara memecahkan dan menyelesaikan masalah yang ada dan berusaha untuk menyiapkan siswa untuk dapat mengembangkan prestasinya sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Yakni melalui strategi belajar mengajar dengan menggunakan salah satu metode, yaitu resitasi (pemberian tugas).

Dengan metode pemberian tugas yang dikerjakan di dalam atau di luar jam pelajaran, diharapkan dapat mempengaruhi perubahan prestasi belajar siswa. Khususnya pada mata pelajaran matematika.

Metode pendekatan resitasi merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang diyakini mampu meningkatkan kemampuan memahami soal matematika. Khususnya dalam hal KPK dan FPB.

Menurut Susanti (2019: 32-33), prestasi belajar adalah kemampuan menyelesaikan hal sulit, menguasai, mengungguli, menandingi, dan melampaui mahasiswa lain. Sekaligus mengatasi hambatan dan mencapai standar yang tinggi. Sedangkan Rosyid Moh. Zaiful, dkk (2019: 9) mengartikan prestasi belajar sebagai bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode tertentu dan dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai mahasiswa.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Hal ini biasanya berupa angka-angka, huruf, serta tindakan yang dicapai masing-masing peserta didik dalam waktu tertentu.

Suatu aktivitas dapat dikatakan atau dikategorikan prestasi atau hasil belajar apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: 1) Adanya perubahan tingkah laku. 2) Perubahan terjadi dari hasil latihan atau pengalaman. 3) Perubahan itu menyangkut beberapa aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Majid (2013), resitasi adalah metode belajar yang mengkombinasikan penghafalan, pembacaan, pengulangan, pengujian, dan pemeriksaan atas diri sendiri. Menurut Daradjat (2011), resitasi adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada anak didik untuk menyelesaikan sejumlah kecakapan dan keterampilan tertentu.

Model pembelajaran resistasi merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya penugasan-penugasan kepada siswa. Seperti membuat resume mengenai materi yang telah dipelajari dengan kata-kata sendiri.

Metode pemberian tugas dan resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar. Kemudian harus dipertanggung jawabkannya, tugas yang diberikan dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang telah dipelajari.

Metode resitasi merupakan metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk mempelajari sendiri suatu masalah dengan jalan membaca dan mengerjakan soal sendiri. Sehingga apa yang mereka pelajari dapat mereka rasakan berguna untuk mereka dan akan lebih lama mereka ingat. Penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran matematika. (*)