SEMARANG, Joglo Jateng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) ke-16 Posko 34 UIN Walisongo Semarang mengunjungi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Wingko Babat Azzahra yang terletak di Desa Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa (11/7).
Pemilik UMKM Wingko Babat Azzahra, Nur menjelaskan, usahanya telah berdiri sejak 15 tahun lalu. Namun, ia mengaku belum cukup konsisten dalam melakukan produksi dalam segala besar dikarenakan masih melakoni pekerjaan utama sebagai pegawai swasta.
“Saya tidak produksi banyak, terkadang membuatkan pesanan orang lain 20-50 box ditambah produksi harian sebesar 50 box. Itu pun saya kerjakan di sela kesibukan pekerjaan utama saya,” terangnya.
Para mahasiswa berkesempatan untuk melihat langsung proses produksi kue wingko babat di sana. Mereka diajak untuk mempelajari tahapan-tahapan pembuatan kue tersebut. Mulai dari persiapan bahan hingga proses pemanggangan yang membutuhkan alat khusus.
“Bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana. Kelapa parut, gula, garam, dan tepung ketan. Setelah dicampur dan menjadi adonan kemudian di panggang dengan oven khusus buatan sendiri,” jelas Nur.
Ketua Posko 34, Jamil menyatakan bahwa kunjungan ini memberikan pengalaman berharga bagi anggota KKN dalam memahami dunia UMKM dan proses produksi makanan tradisional.
“Melalui kunjungan ini, kami berharap dapat memberikan dukungan dan promosi lebih lanjut bagi UMKM Wingko Babat. Kita harus mendukung para pelaku UMKM lokal agar mereka dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian masyarakat sekitar,” ungkapnya
Ia menambahkan, kunjungan anggota KKN UIN Walisongo ke UMKM Wingko Babat Desa Jangli menjadi salah satu contoh kegiatan yang bermanfat untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat. (zahrani/mg4)