Pemkot Yogyakarta Lakukan Mitigasi Bencana lewat Kampung Tanggap Bencana

mitigasi KTB di halaman Playon Prawirotaman
BERSAMA: Masyarakat Prawirotaman saat melakukan mitigasi KTB di halaman Playon Prawirotaman, belum lama ini. (HUMAS/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Pemerintah Kota (Pemkot) menggelar simulasi bencana alam gempa bumi di halaman Playon Prawirotaman, belum lama ini. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari Kampung Tanggap Bencana (KTB) dalam upaya mitigasi bencana. Sehingga terbentuk kampung yang tangguh dan tanggap bila terjadi bencana.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh secara terorganisasi, terpadu, dan menyeluruh. Tujuannya adalah untuk membiasakan adanya teamwork yang bekerja dengan baik.

“Masyarakat juga tidak terlalu panik, kemana mereka harus berkumpul, siapa yang harus dihubungi. Saya kira persiapan dari KTB Pawirotaman ini sudah cukup bagus. Dan semoga ini juga bisa dilakukan dan bisa diimplementasi manakala kemudian terjadi sesuatu yang tentunya tidak kita inginkan ya. Tetapi ini harus kita siapkan,” tutur Singgih, belum lama ini.

Baca juga:  Banggakan Kota Yogyakarta, Pemkot Apresiasi Atlet Paralimpic

Ia berharap, setelah KTB Pawirotaman ini dikukuhkan, dapat terjalin komunikasi dan sinergi yang baik di antara pihak-pihak terkait. Supaya jika terjadi bencana, masyarakat dapat siap dan sigap mengantisipasinya.

“Saya berharap setelah ada pengukuhan ini KTB Prawirotaman memang betul-betul bisa bersinergi, berkolaborasi antar pengurus itu sendiri dan ekosistemnya. Saya kira ini bagian yang perlu dijalin komunikasinya supaya baik, sekaligus juga untuk mempunyai komitmen yang sama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengungkapkan, simulasi gempa bumi KTB Prawirotaman dilaksanakan dengan sangat luar biasa. Lantaran, seluruh warga yang terlibat dalam simulasi ini melakukan tugasnya dengan baik dan terorganisir serta melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Baca juga:  Ciptakan Kekompakan dan Guyub antar Anggota KORPRI

“Pelaksanaan kegiatan simulasinya betul-betul memperhatikan skenario yang ada, karena skenario yang tepat, peran yang tepat dan sebagainya itu memberikan edukasi kepada warga semuanya. Sehingga nanti penanganannya betul-betul sesuai dengan standar yang disimulasikan ini,” ujarnya.

Menurut Hidayat, hal terpenting dalam mitigasi bencana adalah kepekaan masyarakat itu sendiri. Dengan kepekaan itu, masyarakat dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan membantu mengevakuasi lainnya.

“Responsibilitas kepekaan masyarakat terhadap kebencanaan itu merupakan upaya pencegahan. Bencana kan tidak bisa kita hindari, kadang datang kadang pergi dan datangnya di mana juga kita kadang tidak tahu. Apabila kita selalu peka misalnya peka itu seperti kondisi cuaca ekstrem hujan lebat, jadi kita tidak pergi duluan,” tambahnya.

Baca juga:  Dindikpora Kota Yogyakarta Kukuhkan 59 Guru Penggerak

Di sisi lain, Ketua KTB Prawirotaman, Supriatman Adi Wijaya menceritakan, dalam skenario simulasi gempa bumi itu warga Kampung Prawirotaman sedang beraktivitas. Seperti mencuci, pulang dari pasar, menyapu, dan anak-anak asyik bermain.

Ketika gempa bumi terjadi, disimulasikan warga Kampung Prawirotaman sigap bergotong royong melakukan penyelamatan. Yakni dengan mendirikan posko pengungsian, dapur umum, sekretariat posko KTB dan posko kesehatan, serta melakukan pertolongan pertama pada korban.

“Alhamdulillah hasil simulasi seperti yang direncanakan, tanggapan warga juga Alhamdulillah senang sekali enak diajak komunikasi dan kerja sama. Rencananya KTB ini juga tidak hanya untuk menanggulangi musibah. Kedepannya untuk musibah lain, misalnya ada yang meninggal nanti kita KTB yang membantu menanganinya,” ungkapnya. (riz/mg4)