Dinsos Kota Semarang Kerahkan 30 Petugas TRC Amankan PGOT dan ODGJ

Kasi TSPO Dinsos Kota Semarang Bambang Sumedi
BERTINDAK: Kasi TSPO Dinsos Kota Semarang Bambang Sumedi saat menemukan anak jalanan di jalan arah exit tol Krapyak, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Menjelang Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2023, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang akan mengerahkan sebanyak 30 petugas dari tim reaksi cepat (TRC) untuk mengamankan gelandangan dan pengemis serta orang terlantar (PGOT) dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah tersebut. Diketahui, perayaan HAN akan digelar di Kota Semarang selama 4 hari, mulai 20 hingga 23 Juli.

“Walau tanpa hari HAN pun juga sudah mulai bergerak, apalagi sekarang kita membuat tim reaksi cepat. Insyaallah akan lebih memudahkan menertibkan wilayah di Kota Semarang,” ucap Kepala Dinsos Kota Semarang Heroe Soekandar saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.

Baca juga:  Tangani ODGJ, Dinsos Kota Semarang Jalin MoU dengan RSJ di Klaten dan Surakarta

Lebih lanjut, kata dia, tim reaksi cepat untuk penanganan PGOT dan ODGJ sudah mulai berpatroli di sejumlah titik. Selain itu, Dinsos juga sudah melakukan penertiban, sehingga Kota Semarang akan lebih bersih.

“Untuk titik-titik pengamanannya kita utamakan dulu di perkotaan dulu. Kalau yang dalam lingkup kecil di perumahan kita juga sudah bekerja sama dengan pak RT maupun RW di wilayah masing-masing supaya mereka lebih produktif untuk mengabari kita apabila ada penemuan,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk wilayah di kelurahan, pihaknya telah dibantu oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Selain itu, juga ada jejaring bina sosial untuk menertibkan ODGJ maupun PGOT di tiap kelurahan.

Baca juga:  Tangani ODGJ, Dinsos Kota Semarang Jalin MoU dengan RSJ di Klaten dan Surakarta

“Nanti bapak presiden juga akan hadir. Jangan sampai anak-anak ditemukan saat sedang diperkerjakan. Dulu kita pernah menemui anak jalanan dan ternyata mereka bukan warga Kota Semarang yang saat itu diperkerjakan oleh ortunya,” ujar Heroe.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang menemukan anak jalanan yang sedang diperkerjakan di ruas jalan, untuk dilaporkan ke dinsos. Supaya dapat dilakukan penindakan.

“Jangan sampai hal itu masuk ke sosial media yang ternyata itu dia (anak jalanan, Red.) bukan warga Semarang. Supaya nanti kondisi di Kota Semarang lebih bersih,” pungkasnya. (cr7/mg4)