Oleh: Kulsum, S.Pd.SD
Guru SD N 03 Klareyan, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang
PENDIDIKAN mempunyai peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup manusia. Karena pendidikan sendiri merupakan tempat yang digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi yang ada didalam diri manusia. Wawasan dan pengetahuan yang didapat merupakan salah satu bentuk produk dari proses pendidikan yang telah dilewati oleh siswa selama proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi yang digunakan oleh guru dan siswa dalam penyampaian dan penerimaan materi ajar. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan, maka semua pihak harus terlibat aktif dalam pembelajaran. Baik itu dari guru sebagai pendidik, dan siswa yang menjadi subjek pendidikan.
Pembelajaran di sekolah dasar (SD0 yang menggunakan Kurikulum 2013 dengan sistem tematik termasuk di Kurikulum Merdeka memuat beberapa mata pelajaran. Di antaranya terdiri atas muatan, pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika. Lalu IPA (ilmu pengetahuan alam), IPS (ilmu pengetahuan sosial), seni dan budaya, serta pendidikan jasmani dan olahraga.
Muatan pembelejaran yang ada di SD salah satunya adalah IPA. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, IPA adalah sesuatu yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga IPA bukan hanya ilmu pengetahuan tentang penguasaan berupa fakta, konsep atau prinsip saja. Tetapi juga merupakan proses penemuan secara sistematis dan runtun. Melihat pentingnya tujuan pembelejaran IPA tersebut, diperlukan beberapa cara yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Media adalah berbagai jenis hal dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Beberapa manfaat dari digunakannya media pengajaran dalam proses belajar peserta didik antara lain, yaitu, pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Selain itu, bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami siswa dan dapat mencapai tujuan pembelajaran, metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemostrasikan, dan lain-lain.
Pada kenyataannya, keterbatasan penggunaan media dalam proses pembelajaran terjadi di SD N 03 Klareyan, khususnya di kelas IV. Proses pembelajaran yang berlangsung didalam kelas, ditemukan beberapa masalah. Di antaranya yaitu kurangnya variasi media pembelajaran penunjang IPA, media pembelajaran yang digunakan sebatas gambar yang ditempel didinding dan tidak tahan lama. Kemudian media pembelajaran masih bersumber pada buku ajar seperti buku tematik, guru yang tidak mengembangkan media, dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dimana guru hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan.
Sedangkan dalam pembelajaran khususnya pada muatan IPA guru lebih cepat menggunakan benda nyata yang terbatas. Sehingga belum ada pengembangan media guru atau pengajar. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu solusinya guru harus lebih memahami apa yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses membantu peserta didik memahami materi yang diberikan dan mengatasi pembelajaran yang monoton.
Pengembangan media pembelajaran IPA dengan permainan ludo dilakukan karena permainan ini terbilang menyenangkan dan mudah dilakukan oleh peserta didik. Selain itu, permainan ludo dapat menarik minat peserta didik. Karena dalam permainan ini seluruh peserta didik dapat aktif dalam proses pembelajaran karena permainan ini dimainkan secara berkelompok.
Permainan ludo yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa dari segi tampilan sampai pada materi yang telah dipilih. Selain itu, permainan ludo energi ini menggunakan beberapa kartu cetak yang ditempel pada papan permainan. Dimana kartu-kartu tersebut berisi materi sebagai penguatan dan pertanyaan-pertanyaan sesesui dengan materi yang diajarkan. (*)