Oleh: C. Endah Priyanti, S.Pd.SD
Guru SD N 1 Bancar, Kec. Purbalingga, Kab. Purbalingga
BAHASA Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik supaya dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Ada empat keterampilan dalam berbahasa. Yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara. Membaca adalah keterampilan dalam memahami seluruh informasi yang tertera dalam teks bacaan untuk mengembangkan kemampuan intelektual yang dimiliki.
Di kelas 2 sekolah dasar, peserta didik diharapkan sudah mampu membaca secara lancar agar bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Akan tetapi ada beberapa peserta didik yang masih mengalami kesulitan dalam membaca kalimat. Bahkan ada yang belum bisa membaca kata dan mengenal huruf.
Rendahnya kemampuan membaca permulaan peserta didik di kelas 2 SDN 1 Bancar terlihat dari ketepatan dalam menyuarakan tulisan, kewajaran lafal, kewajaran intonasi, kelancaran, dan kejelasan suara. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, guru memilih menggunakan media pembelajaran berupa kartu kata.
Menurut Arsyad (2015), media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga menimbulkan motivasi belajar. Fungsi media pembelajaran ada empat. Yaitu fungsi atensi, afektif, kognitif, dan fungsi kompensatoris. Yaitu memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu peserta didik yang lemah dalam kegiatan membaca permulaan.
Menurut Ismiyati (2018), media kartu kata adalah kartu belajar yang efektif untuk mengingat dan menghafal lebih cepat. Karena pada dasarnya media tersebut digunakan untuk membantu peserta didik mengingat dan menghafal. Kartu kata yang digunakan oleh guru adalah alat peraga dalam pembelajaran baca tulis huruf yang terbuat dari kertas origami berwarna berbentuk persegi dengan ukuran 20 cm x 20 cm dan terdapat tulisan atau kata-kata dengan warna yang berbeda.
Manfaat dari penggunaan media kartu kata adalah membantu siswa mengenal huruf dan kosa kata dengan mudah serta memperbanyak perbendaharaan kata. Peserta didik juga mengalami pembelajaran dengan media dan metode yang baru. Sehingga diharapkan akan lebih tertarik pada pembelajaran membaca.
Guru memilih media kartu kata sebagai solusi untuk mengatasi hambatan pembelajaran membaca karena memiliki banyak kelebihan. Antara lain memiliki ukuran yang kecil, sehingga dapat dibawa kemana-mana dan dapat disimpan dimanapun tanpa membutuhkan ruang yang luas.
Media kartu kata juga praktis dan mudah dalam membuat serta menggunakannya. Selain itu biaya pembuatan media ini sangat murah karena bisa menggunakan barang bekas seperti kardus sebagai bahan pembuatan kartu. Kartu kata mudah diingat karena bergambar dan sangat menarik perhatian. Kartu kata juga merupakan media pembelajaran yang menyenangkan. Bahkan bisa digunakan dalam permainan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran membaca menggunakan media kartu kata yaitu guru menentukan tema yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Lalu mempersiapkan media kartu kata bergambar dan memperkenalkan kepada peserta didik.
Guru mengajarkan bunyi huruf dan kata kepada peserta didik kemudian membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok. Berikutnya guru memberikan kegiatan kepada peserta didik. Yaitu menyebutkan tulisan yang ada pada kartu kata, mencocokkan kata yang sesuai dengan gambar, dan merangkai kata menjadi kalimat sederhana. Guru memberikan apresiasi terhadap hasil belajar peserta didik.
Kegiatan pembelajaran membaca permulaan yang kurang diminati peserta didik karena dianggap sulit dan tidak menarik. Guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Salah satu media yang tepat untuk mengajarkan membaca permulaan di sekolah dasar adalah dengan media kartu kata. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya semangat belajar dan kemampuan membaca pada peserta didik di SDN 1 Bancar setelah guru menggunakan media pembelajaran tersebut. (*)