Oleh: Kurniasari, S.Pd.
Guru SMA N 2 Mranggen
MATEMATIKA merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan. Untuk membuat peserta didik menjadi tertarik, guru berusaha merancang pembelajaran dengan bermain peran. Bermain peran yang dimaksud disini adalah bermain peran menjadi pegawai di sebuah bank.
Di dalam sebuah bank kita akan menemui adanya customer service, teller, dan adanya seorang nasabah. Pada proses pembelajaran disini peserta didik nantinya akan dibagi menjadi beberapa kelompok.
Masing–masing peserta didik ada yang berperan sebagai customer service, teller, dan juga sebagai nasabah. Dengan permaina ini, peserta didik menjadi lebih bersemangat serta lebih memahami materi Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk.
Belajar matematika akan efektif jika dilakukan dalam suasana menyenangkan. Untuk memenuhi kebutuhan dapat belajar matematika yang menyenangkan maka guru harus mengupayakan situasi dan kondisi yang menyenangkan, strategi belajar yang menyenangkan, maupun materi matematika yang menyenangkan (Pitadjeng, 2015:3)
Penulis mengajak para peserta didik untuk bermain peran. Satu minggu sebelum pelaksanaan proses belajar dengan bermain peran guru telah mengintruksikan tentang perlengkapan apa saja yang sekiranya mendukung para peserta didik dalam melengkapi pernak-pernik yang dibutuhkan. Antar lain nama bank serta papan nama untuk customer service dan teller.
Pada awal pembelajaran, guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, satu kelompoknya terdiri dari 5–6 peserta didik. Guru meminta ketua kelompok untuk maju kedepan agar memilih amplop yang sudah disediakan oleh guru.
Amplop–amplop tersebut terdiri dari 4 amplop bunga tunggal yang bernomor 1, 2, 3, 4 dan 4 amplop bunga majemuk yang bernomor 5, 6, 7, 8. Amplop bernomor 1–4 berisi masing-masing 4 kartu soal permasalahan bunga tunggal dan lembar kerja. Sedangkan amplop bernomor 5–8 berisi 4 permasalahan bunga majemuk dan 1 lembar kerja yang nantinya akan di bagi dari masing-masing peserta didik untuk dicari penyelesaian dari permasalahan bunga tunggal dan bunga majemuk yang akan diselesaikan bersama kelompoknya
Setelah ketua kelompok mendapatkan amplop, ketua kelompok kembali ke kelompoknya dan mereka mulai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan kelompoknya. Mulai dari mempersiapkan meja, papan nama, vas bunga, dan ada juga yang membawa pesawat telpon rumah.
Setelah masing masing anggota kelompok bersiap pada posisinya masing-masing, yang berperan sebagai customer service dan teller mereka tetap berada di banknya, dan 3 peserta didik yang berperan sebagai nasabah mereka yang berkunjung ke bank lain untuk mendapatkan jawaban penyelesaian permasalahan yang ada di dalam amplop yang telah dibagikan guru kepada ketua kelompoknya di awal proses pembelajaran.
Peserta didik yang berperan sebagai nasabah mendatangi bank lain untuk mendapatkan penjelasan penyelesaian permasalahan bunga tunggal maupun bunga majemuk. Peserta didik yang menjadi nasabah bertanya tentang pengertian bunga tunggal atau bunga majemuk kepada peserta didik yang mempunyai peran customer service. Selanjutnya nasabah yang bertanya tentang penyelesaian perhitungan dari permasalahan bunga tunggal atau majemuk di jelaskan oleh peserta didik yang berperan sebagai teller.
Setelah peserta didik yang berperan sebagai nasabah mendapatkan hasil penyelesaian permasalahan bunga tunggal atau bunga majemuk dari bank lain, mereka kembali lagi kepada kelompok bank asal untuk melaporkan hasil penyelesaian permasalahan tersebut. Setelah semua anggota kelompok kembali, mereka mendiskusikan hasil penyelesaian permasalahan tersebut.
Guru menunjuk dua kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusi dari penyelesaian permasalahan bunga tunggal dan bunga majemuk. Ada kelompok yang bertanya tentang pemaparan kelompok yang presentasi di depan kelas. Hal ini menandakan keaktifan dari peserta didik yang berani mengutarakan kepada kelompok yang presentasi. (*)