Oleh: Nurali Mustofa, S.Pd.I., M.A
Guru SDN 06 Loning, Kec. Petarukan Kab. Pemalang
PENDIDIKAN agama Islam (PAI) pada hakikatnya merupakan sebuah proses yang dalam perkembangannya juga dimaksud sebagai rumpun mata pelajaran yang diajarkan di sekolah maupun perguruan tinggi (Nazarudin, 2007:12). Banyak metode yang bisa disampaikan dari guru kepada siswa. Salah satunya saat siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi dasar (KD) tentang Mengerti Makna Iman kepada Malaikat-malaikat Allah Berdasarkan Pengamatan Terhadap Dirinya dan Alam Sekitar, guru harus mampu menciptakan model yang terbaru dan inovatif.
Salah satu metode yang jarang digunakan dalam pembelajaran PAI adalah smart game. Metode ini menyajikan berbagai bentuk permainan (games) populer dengan berbagai sebutan seperti ice breaker (pemanasan) dan energizer (penyegaran). Hal ini penulis terapkan di SD Negeri 06 Loning.
Karakteristik games adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk menciptakan suasana yang semula pasif menjadi aktif, kaku menjadi luwes, serta jenuh menjadi riang. Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efektif dan efisien dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit.
Banyak bentuk permainan kreatif dan edukatif untuk anak. Yudha Kurniawan (2008) dalam bukunya Smart Games for Kids menyebutkan 35 jenis permainan kecerdasan untuk anak. Yaitu Tepuk Nama, Sebanyak Mungkin, Mengingat Aku, DOR, Pulpen dan Pensil, Menggambar Bangun, Keluarga Burung, Menuliskan Kekuatan Pribadi, Menghitung Acak.
Kemudian Acak Gambar, Tes Tiga Menit, Cerita Berantai, Pesan Berantai, Pijat Palu Babat, Operasi Angka Berantai, Memilih Bangun, Konsentrasi Titik, Mengurut Usia. Lalu Presentasi Kelompok, Penjahat dan Polisi, Buah Apel, Tangan Kusut, Melewati Rintangan Kecil, Pesan dari Bola, Cari Tempat, Sentuhan Suara, Tebak Batu. Berikutnya Sesuatu dari Sarung, Berdiri Bersama-Sama, Gangsing Hidup, Kata-Kata Sulit, Mengangkat Bersama, Arah Mata Angin, serta Mendengar Bunyi dan Mencium Bau.
Smart game adalah permainan yang dirancang sedemikian rupa. Yakni agar siswa menguasai KD tentang Mengerti Makna Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah Berdasarkan Pengamatan Terhadap Dirinya dan Alam Sekitar. Metode permainan yang digunakan adalah permainan tepuk malaikat. Langkah-langkah permainan tepuk malaikat sebagai berikut.
Pertama, guru membagikan hand out Tepuk Malaikat. Sebelum pembelajaran dimulai, guru sudah mempersiapkan teks materi berupa hand out tepuk malaikat yang kemudian dibagikan kepada siswa.
Kedua, siswa melakukan permainan tepuk malaikat dengan bimbingan guru. Siswa dibantu oleh guru bersama-sama untuk mempraktikkan permainan tepuk malaikat sesuai perintah pada teks materi yang sudah dibagikan kepada siswa.
Ketiga, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setelah bersama-sama berlatih mempraktikkan permainan tepuk malaikat, siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil.
Keempat, siswa melakukan permainan tepuk malaikat antar kelompok dengan model tanya jawab secara bergantian. Kelompok satu menyebutkan nama malaikat-malaikat Allah, sedangkan kelompok lainnya menjawab tugas tugasnya secara bergantian.
Kelima, siswa melakukan permainan tepuk malaikat bersama teman sebangku dengan model tanya jawab. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk melakukan permainan tepuk malaikat bersama teman sebangku dengan model tanya jawab. Siswa yang satu bertepuk menyebutkan nama malaikat-malaikat secara satu persatu dan teman lainnya menjawab setiap tepukan dengan tugas-tugasnya dan juga saling bergantian.
Keenam, refleksi dan kesimpulan. Setelah dilakukan secara berulang-ulang mulai dari permainan dengan kelompok kecil dan permainan dengan teman sebangku, maka guru bersama siswa melakukan refleksi dan kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan pada siswa. Setelah itu menanyakan kesulitan apa yang dialaminya untuk diambil jalan keluar dalam perbaikan pembelajaran berikutnya. (*)