Dishub Kota Yogyakarta Manfaatkan Terminal Giwangan untuk Akomodir Parkir Bus Besar

SUASANA: Sejumlah penumpang bersiap untuk naik bus di Terminal Giwangan, beberapa waktu lalu. (RIZKY ADRI KURNIADHANI/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta akan melakukan penempatan parkir bus besar yang datang dengan memanfaatkan lahan yang ada di Terminal Giwangan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan.

Kepala Bidang Perparkiran Dishub Kota Yogyakarta, Immanudin Aziz mengatakan, sesuai dengan Perda Kota Yogyakarta No 2 Tahun 2019 Pasal 26, pemerintah kota memberikan peluang kepada pihak swasta untuk berinvestasi di bidang parkir. Ia mencontohkan, ada rumah sakit swasta di Yogyakarta yang telah membangun tempat parkir bertingkat secara robotik.

“Kita akui dengan luas kota Yogyakarta yang 32,5 km, bila nantinya semua tempat parkir di lakukan pengelolaaan oleh pemerintah pastinya tidak mampu,” ungkapnya, Selasa (8/8/23).

Untuk itu, pihaknya berencana memanfaatkan Terminal Giwangan sebagai lokasi parkir bus besar. Supaya, semua kendaraan besar yang datang di Kota Yogyakarta dapar terakomodir dengan baik.

“Kita masih melakukan kajian dengan Kementerian Perhubungan. Dikarenakan tahun ini (Kementerian Perhubungan, Red.) melakukan detail engineering desain (DED) revitalisasi terminal tipe A seperti Giwangan,” jelasnya.

Sementara itu, Sekertaris Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Krisma Eka Putra mengungkapkan, kemacetan yang ada di Kota Yogyakarta disebabkan oleh kendaraan-kendaran besar yang masuk. Sedangkan tempat parkir yang tersedia sering kali penuh, sehingga ada yang parkir di pinggir jalan.

“Inikan sudah menyalahi aturan, dan itu berpotensi kemacetan. Ini karena di Kota Yogyakarta hanya tiga sampai empat ruas jalanya saja. Tidak yang besar, (sampai, Red.) empat sampai lima ruas jalan,” terangnya

Sehingga Eka mengusulkan agar kendaraan besar seperti bus bisa ditempatkan di Terminal Giwangan. Sementara, wisatawan yang ingin berpergian bisa menggunakan shuttel, atau Trans Jogja, supaya kemacetan tidak terjadi di tempat pariwisata.

“Karena ketika kita perhatikan, wisatawan yang datang mengunakan bus besar hanya sehari datang dan sorenya pulang atau one day trip,” kata dia. (riz/mg4)