Menikmati Entog Goreng dengan Suasana Wisata Alam Kandayan

SAJIKAN: Pengusaha entog goreng Antonius Junghua saat memamerkan masakannya warungnya di Kandayan, Rahtawu, belum lama ini. (GALANG WITAHTA/JOGLO JATENG)

MENIKMATI kuliner yang berada di pinggiran jalan sudah menjadi hal yang biasa. Berbeda dengan kuliner entog goreng milik Antonius Junghua ini.

Dirinya menyajikan kuliner entog goreng tepat berada di wilayah pegunungan Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Dengan nuansa alam di tengah-tengah sungai pegunungan di daerah tersebut.

Kuliner entog goreng miliknya memiliki cita rasa khas. Berbeda dari kebanyakan kuliner entog yang lainnya.

“Entog goreng saya ini memiliki dua macam varian sambal. Kami sajikan sambal geprek dan sambal rahasia racikan sendirian. Yang paling spesial tentunya makan entog goreng dengan background pegunungan di alam Kandayan,” tuturnya, belum lama ini.

Antonius menambahkan, usaha entog goreng miliknya sudah ia geluti lebih dari satu tahun belakangan. Tak ayal, bila para pembeli datang dari beberapa daerah yang ada.

“Kebanyakan pembeli dari Pati, Kudus, Rembang, hingga Jepara. Meskipun di tempat kami banyak pilihan makanan, tetapi yang banyak dibeli pelanggan adalah entog goreng,” ujarnya.

Entog goreng miliknya tersebut tergolong sebagai masakan yang ramah terhadap kantong. Pasalnya, satu porsi entog goreng hanya dibanderol dengan harga Rp 26.000 saja.

“Saya rasa harga segitu masih cukup terjangkau untuk semua golongan wisatawan. Kalau yang paha harganya ya juga beda. Soalnya memang ukurannya sedikit agak besar,” ucapnya.

Dengan ciri khas sambalnya itu, Entog goreng miliknya sering mendapatkan acungan jempol dari beberapa pelanggan yang telah mencicipinya.

Antonius berharap, usaha entog goreng yang telah cukup lama digelutinya itu dapat semakin berkembang besar. Untuk itu, pihaknya bakal selalu melakukan inovasi lainnya untuk menarik minat para wisatawan. (cr3/gih)