MENINGGALKAN perjudian bagi seorang yang sudah terjerumus bukanlah hal yang mudah. Cerita ini datang dari Andes H.P Siahaan (36) seoarang pria yang kini memilih menjadi pengamen di Kota Semarang untuk memperbaiki kehidupannya dari pengalamannya yang suram.
Ia pun menceritakan awalnya terjerumus di dunia hitam yang hampir menghancurkan rumah tangganya. Dirinya sempat menjalani bisnis beras di salah satu pasar di Kota Semarang. “Aku usaha beras dulu dapat warisan opung Sumatra (untuk modal), dan baru setahun berjalan pada tahun 2013, kemudian 2014 semuanya berantakan,” katanya, belum lama ini.
Andes sebenarnya orang yang berpendidikan dengan gelar sarjana dari salah satu kampus di Semarang. Semua pengalaman dan usaha berasnya hancur total setelah dirinya terjerumus dalam dunia hitam perjudian.
“Setelah saya sekolah itu, pernah kerja di restoran, sales, kepala toko, kuli bangunan, driver, semua pekerjaan hampir saya rasakan,” paparnya.
Tahun 2014 menjadi masa yang kelam untuknya. Dimana dirinya mendapat tawaran yang ia kira bakal menguntungkan dan mengangkat ekonomi keluargannya. Namun malah sangat merugikan tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga keluarga.
“Hancur saya gara-gara judi togel. Saya iseng masukin kertas apa tuh, kertas apaan tuh, akhirnya coba-coba. Jadi usaha beras saya hancur. Awal mula kepincut itu karena saya menang dan dapat banyak,” ujarnya.
Bahkan, dirinya juga pernah bertemu seorang penjudi yang sampai menghalalkan segala cara untuk mencari modal untuk berjudi. Puncaknya, Andes telah kehabisan hartanya hingga rumah tangganya yang hampir hancur karena perjudian.
Setelah dia menyadarinya dan bertobat, dirinya mencoba memulai karirnya dari nol dengan menjual suaranya atau menjadi seorang pengamen jalanan. Dengan berbekal keahlian yang ia dapatkan secara autodidak, Andes memilih satu lagu untuk memulai hidup barunya.
“Pertamanya itu saya pakai lagu Inggris, namun sekarang fokus satu titik saja lagunya Tommy J Pissa ‘Dibatas Kota Ini’ ciptaanya Zahir C Lubis,” ungkapnya.
Menurutnya, lagu tersebut memiliki historis yang legendaris dan ada makna yang dalam dengan bait-bait kata sindiran halus. Menurutnya, kegagalan dalam hidup itu banyak sekali, baik perekonomian keluarga dan masih banyak lainnya. Kiranya, kekecewaan ini berhenti dalam dirinya dan tidak dirasakan masyarakat lainnya.
“Mereka yang sudah mengalami kegagalan dalam hidup, contohnya itu saya. Ini lebih cenderung keuangan ya. Mengingatkan kembali kepada mereka, akan pentingnya hidup ini untuk menjalin dengan kebaikan lagi, karena saya juga pernah mengalami,” pungkasnya. (luk/gih)