KUDUS, Joglo Jateng – Mendekati peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke 78, para penjual bendera dan umbul-umbul mulai memadati sejumlah ruas jalan di Kabupaten Kudus. Salah satu ruas jalan yang dijadikan lahan untuk berdagang bagi para penjual umbul-umbul adalah ruas jalan Tanjung Karang.
Salah satu penjual umbul-umbul, Yayan Sunarya menyampaikan, penjualan berbagai macam umbul-umbul miliknya kini masih sepi pembeli. Omzet penjualan per hari pun tidak bisa diprediksi besaran rupiahnya.
“Penjualan masih sepi. Kadang-kadang dalam satu hari hanya laku 3 sampai 5 bendera saja,” ucapnya.
Dirinya mengaku telah ikhtiar menjemput rezeki dengan berjualan umbul sejak 23 Juli yang lalu. Ia rela merantau dari Bandung untuk mengadu nasib di Kota Kretek ini.
” Di Kudus ini baru pertama kali. Biasanya 3 tahun sebelumnya jualan di Bandung sendiri. Tetapi, musim Agustusan ini ngga tau coba-coba saja datang dan jualan di Kudus,” katanya.
Dengan penjualan yang kini tak kunjung mengalami kenaikan, dirinya berencana untuk pindah ke daerah yang lain. Menurutnya hal tersebut harus dilakukan guna mendapatkan penjualan yang lebih banyak.
“Mau tak tunggu dulu. Kalau nanti hingga 15 Agustus masih stagnan penjualannya. Nanti saya bakal pindah ke lain daerah,” katanya.
Dia mengungkapkan, atribut peringatan HUT RI yang miliknya jual tidak diberikan tarif seperti penjual yang lainnya. Jadi, pembeli dapat leluasa untuk menawar harga umbul-umbul.
“Tidak ada tarifnya. Kalau misalnya ada pembeli menawar, ya silahkan saja. Kalau harganya masih cocok ya saya berikan,” tuturnya.
Yayan berharap, Omzet penjualan dagangannya itu dapat mengalami peningkatan untuk beberapa hari kedepan. ” Ya semoga aja hari-hari kedepannya bisa ramai. Kalau saat ini susah di prediksi. Di rumah juga ada anak dan istri yang harus dinafkahi pula,” harapnya. (cr3/fat)