Kualitas Udara Buruk di Sleman Dipicu Pembakaran Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristyani
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Epiphana Kristyani. (ADIT BAMBANG SETYAWAN/JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Penutupan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan mulai berdampak pada kualitas udara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Belum lama ini, kualitas udara di Kabupaten Sleman mendapat penilaian buruk dari salah satu situs pemantauan kualitas udara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana Kristyani mengatakan, buruknya kualitas udara di Sleman bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya aktivitas kendaraan yang menghasilkan polusi. Selain itu, dapat disebabkan karena kurangnya penghijauan di sebuah wilayah. Ia juga menduga, buruknya kualitas udara kemungkinan disebabkan karena banyaknya aktivitas kendaraan-kendaraan besar. Selain itu, juga ada kemungkinan adanya aktivitas pembakaran sampah imbas dari ditutupnya TPST Piyungan.

“Banyaknya masyarakat yang membakar sampah, dapat menyebabkan kualitas udara bisa memburuk,” terangnya, Kamis (10/8/23).

Epiphana menjelaskan, selain memperburuk kualitas udara, adanya aktivitas pembakaran sampah khususnya plastik juga berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satu efeknya dapat memicu timbulnya sel-sel kanker.

Sebelumnya, ia mengaku sudah melarang pembakaran sampah plastik. Terlebih mayoritas plastik yang diproduksi di Indonesia juga berasal dari bahan seperti polivinil dan klorida yang tidak ramah lingkungan.

“Kalau dibakar itu akan menghasilkan gas dioksida, kalau dihirup sampai kadar tertentu akan menyebabkan tumbuhnya sel kanker,” terangnya.

Atas kondisi itu, ia mengimbau masyarakat selalu memakai masker di daerah yang memiliki kualitas udara buruk. Selain itu, masyarakat juga diimbau gencar melakukan penanaman pohon untuk menambah kadar oksigen di wilayahnya masing-masing.

Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sampah. Karena menurutnya adanya aktivitas pembakaran sampah akan memperburuk cuaca yang saat ini sudah dirasakan oleh masyarakat.

“Kami juga mengajak masyarakat, mari menanam pohon. Karena, dengan menanam pohon, selain menambah kadar oksigen di lingkungan juga akan mengurangi kadar polutan di daerah,” pungkasnya. (bam/mg4)