KUDUS, Joglo Jateng – Puluhan petani tebu yang berasal dari beberapa wilayah di Kabupaten Kudus bersama-sama mengadakan rapat koordinasi, Senin (14/8/23). Mereka berkumpul untuk menyaring berbagai aspirasi dari para petani tebu yang dipendam sejauh ini.
Salah satu petani tebu, Bayu Aji Wibowo mengaku mengeluh terkait penyaluran pupuk bersubsidi yang masih kurang merata di beberapa wilayah. Tak hanya itu, ia pun cukup menyayangkan harga pupuk subsidi melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan.
“Harapan kami semoga petani tebu bisa lebih mudah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi untuk kedepannya. Lantaran, beberapa petani tebu cukup resah dengan penyaluran pupuk bersubsidi,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi yang hanya diperuntukkan untuk lahan sebesar 2 hektare dirasakan cukup memberatkan para petani tebu. Pasalnya, masa tanam tumbuhan tebu hingga mencapai waktu 1 tahun lamanya.
“Pembatasan pupuk subsidi yang kemudian pemenuhan kebutuhan pupuk dipenuhi oleh pupuk non subsidi sangat memberatkan kami. Sebab, pendapatan dari hasil produksi tidaklah seimbang dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan dan lainnya,” tuturnya.
Menurutnya, pupuk merupakan nafas sekaligus nutrisi yang cukup penting dalam pertumbuhan tanaman tebu. Sehingga, mereka meminta kepada pihak pemerintah untuk menseriusi keadaan yang sedang petani tebu rasakan.
“Penyaluran pupuk subsidi bagi para petani tebu agar terus dipermudah. Yakni, dengan dilayani oleh KPL yang berafiliasi oleh para petani tebu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kudus, Minan Mochamad menyatakan, pihaknya bakal menindaklanjuti setiap aspirasi yang di sampaikan oleh petani tebu. Menurutnya, apa yang memang menjadi hak-hak petani haruslah diberikan dengan sebagaimana mestinya.
“Kami bakal menindaklanjuti apa yang telah para petani tebu suarakan. Nanti kami bakal hubungi para distributor pupuk, untuk melakukan tinjauan ke lapangan,” tandasnya. (cr3/fat)