Anemia Dinilai dapat Memicu Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara. (JANIKA IRAWAN/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menilai anmia dapat memicu terjadinya stunting. Pasalnya, kasus tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh kekurangan gizi yang terdampak dalam waktu singkat, melainkan yang sudah kronis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Tri Widiyantara menjelaskan, stunting bersifat kronis, bukan semata-mata kekurangan gizi dalam waktu yang singkat. Melainkan kekurangan energi, gizi, yang kronis.

“Salah satu resiko utama pada ibu hamil yaitu anemia. Hal itu pula dapat berdampak stunting pada bayi, bahkan juga kematian pada ibu. Maka, sekarang tengah kami gencarkan melakukan upaya pencegahan. Dengan program promosi Aksi Bergizi yang sasarannya dari SMP, untuk pencegahan dini,” ujarnya.

Pihaknya juga menerangkan, dalam Aksi Bergizi terdapat tiga hal yang dilakukan. Yakni sarapan bersama, mengkonsumsi tablet tambah darah, serta yang terakhir kegiatan fisik.

“Harapannya, nanti ketika dewasa saat mereka hamil sudah tidak ada anemia lagi. Karena sampai saat ini, ibu-ibu hamil salah satu resiko tertingginya adalah anemia,” sambungnya.

Selain itu, Agus mengungkapkan, persoalan kasus stunting ini tidak hal yang sederhana. Dengan upaya pencegahan yang dilakukan saat ini, kemungkinan dampaknya terjadi pada beberapa tahun kedepan.

Stunting itu merupakan program jangka panjang. Tidak serta merta sekarang kita lakukan upayanya, langsung memetik hasil. Bisa beberapa tahun yang akan datang baru ada hasilnya,” tutupnya.(cr13/sam)