SEMARANG, Joglo Jateng – Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) berlangsung di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Kamis (17/8/23). Seluruh peserta mengenakan pakaian adat tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi inspektur upacara. Saat memberikan amanat, ia mengungkapkan salah satu cara terbaik untuk mensyukuri kemerdekaan, yakni dengan menjadikan kenikamatan saat ini sebagai stimulan pembangunan negara. Baik dari pembangunan infrastruktur perekonomian, pembangunan infrastruktur kesehatan, pendidikan, sosial sampai infrastruktur digital bisa mendekati posisi ideal.
“Dari seluruh pembangunan infrastruktur itu, barulah orientasi keadilan sosial bagi seluruh rakyat akan kita wujudkan,” katanya usai upacara.
Ganjar menegaskan, spirit kemerdekaan Republik Indonesia ini harus terus didengungkan. Sehingga masyarakat dapat mengingat perjuangan para pejuang meraih kemerdekaan demi menjaga persatuan.
“Pendiri bangsa ini mengeluarkan darah, tenaga, pikiran, semuanya lho ya. Jangan bengkerengan (bertengkar), jangan karena situasi yang berbeda dan kemudian kita mencoba membelah-belah diri apalagi dengan isu-isu yang tidak benar,” ujarnya.
Ganjar berharap, khususnya kepada masyarakat di Jawa Tengah agar bisa menjaga kondusivitas wilayah. Menjaga dan merawat persatuan adalah cara mengisi kemerdekaan. “Termasuk pada ujungnya di kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng, Haerudin menambahkan salah satu cara untuk terus menjaga semangat kemerdekaan. Yakni dengan tidak melupakan sejarah sebagaimana pesan Bung Karno, khususnya bagi mereka generasi muda yang akan menjadi pemerus bangsa.
“Karena kemerdekaan ini ternyata kita raih dengan perjuangan dan pengorbanan yang waktu itu didalamnya ada pertumpahan darah dan air mata, ini satu perjuangan yang besar. Maka mari kita maknai hari kemerdekaan ini dengan kita melaksanakan, memahami, mengamalkan apa yang sudah diwariskan oleh pendahulu bangsa. Di antaranya adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan konstitusinya,” katanya.
Ia pun mengakui bahwa peran generasi muda sangat berpengaruh untuk melalukan suatu perubahan. Oleh karena itu, pihaknya berharap dalam semangat para pejuang yang dicurahkan pada tanggal 17 Agustus ini generasi muda mampu menjadi agen perubahan yang positif dan memiliki jiwa cinta tanah air.
“Untuk anak muda saat ini jadilah agen perubahan untuk hal-hal positif. Masih banyak hal yang bisa kita kerjakan. Terlebih, anak muda saat ini merupakan sosok-sosok yang akan menjadi pemimpin bangsa untuk Indonesia Emas di 20 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, jadilah agen perubahan dengan hal-hal positif jaga benar digital dengan narasi positif. Karena narasi menghasut, narasi negatif itu akan menjadi dokumen digital dan maaf suatu saat kalau mau jadi pemimpin itu akan dibuka,” tandasnya. (luk/gih)