PATI, Joglo Jateng – Aktivitas pertambangan di Pengunungan Kendeng di Sukolilo Kabupaten Pati masih menjadi polemik berkepanjangan. Terbaru, puluhan emak-emak di Desa Wegil kembali menghadang truk tambang.
Mereka merasa kesal lantaran pemilik tambang belum memenuhi tuntutan warga yang sebelumnya dilayangkan. Di antaranya meminta agar penambangan melakukan penyiraman jalan dan aktivitas kendaraan tambang berhenti saat jam masuk sekolah.
“Aksi ini menindaklanjuti tuntutan sebelumnya yang belum dipenuhi. Dari mulai penyiraman jalan, tambang diminta beroperasi setelah jam berangkat sekolah atau jam 7.00, kemudian perbaikan jalan juga belum dilakukan,” ujar warga sekitar, Sutrisno, Senin (21/8/23).
Kemarahan emak-emak ini kembali memuncak setelah terjadinya persitiwa sebuah dump truk pemuat tambang menyerempet seorang siswa yang hendak berangkat sekolah. Kecelakaan yang terjadi Senin (21/8) ini memicu aksi penghadangan jilid kedua.
“Tuntutan kemarin sudah dilakukan tapi belum maksimal. Tapi ada kecelakaan jadi memicu lagi. Kebetulan itu truk tambang,” jelas Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan ketika dikonfirmasi terkait aksi emak-emak melalui sambungan telepon.
Ia menerangkan, kecelakaan anak sekolah tersebut terjadi sekitar pukul 06.45. Sopir kendaraan pemuat hasil tambang tersebut dilaporkan kabur sebelum dimintai pertanggungjawaban oleh warga.
“Ada anak sekolah naik sepeda motor yang terserempet truk tambang. Tapi sopirnya melarikan diri. Terus anaknya teriak-teriak. Akhirnya warga keluar dan melakukan penghadangan truk,” terangnya.
Sementara korban kecelakaan tersebut dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Kudus. Sementara sopir yang menyerempet masih didalami oleh pihaknya.
“Dump truk sempat berhenti tapi sepertinya ketakutan. Tapi sudah diketahui itu warga Kudus. Sampai saat ini belum ditangkap masih dikoordinasikan,” pungkasnya. (lut/fat)