Bantu Warga lewat Program Dandani Omah

ANTUSIAS: Sejumlah warga saat melakukan pemindahan perabotan rumah tangga milik Sarinem di Jalan Bima I Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah, Senin (21/8/23). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Pemerintah Kecamatan Semarang Tengah mengajak warga untuk membantu merenovasi rumah milik Sarinem (90) melalui program Dandani Omah. Program ini bertujuan supaya warga dapat merasakan kenyamanan di tempat tinggalnya yang sudah direnovasi.

Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva mengukapkan, pihaknya mendapatkan tiga permintaan untuk memperbaiki rumah. Dalam pelaksanaan, ia mengaku tidak menyangka bahwa antusias dari warga lainnya untuk membantu sangat tinggi.

“Untuk pelaksanaan eksekusinya itu ada yang dari Polsek yang ikut turun membantu disini,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, Senin (21/8/23).

Melalui program ini, pemerintah juga tengah berupaya mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem, pemberdayaan lansia, difabel, dan stunting. Adapun beberapa pola untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayah Semarang Tengah, kata Aniceto, pihaknya menggalakkan berbagai program. Di antaranya membuat acara bazar, pasar murah, dan Sedekah Koin Jumat.

“Dari Bhabinkamtibmas dan Polsek yang setiap hari Jumat mengumpulkan uang koin ke kecamatan. Mulai dari uang koin dari PKL, parkir, PKK, dan Dharma Wanita,” terangnya.

Ia mengungkapkan, kurang lebih anggaran Rp 5 juta sampai Rp 10 juta dikeluarkan dari pihak kelurahan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan material di dalam rumah Sarinem. Namun, ada juga dana yang dikeluarkan oleh masyarakat sekitar.

“Selanjutnya untuk kehidupan sehari-hari kita beri pekerjaan untuk anaknya sebagai penjual bensin sekaligus kita siapkan uangnya (modal usaha, Red.). Dan warga disini hukumnya wajib untuk membeli bensin disini supaya mereka bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Sarinem (90) pun mengaku sangat bersyukur karena rumahnya akan direnovasi sehingga lebih nyaman untuk ditempati. Ia telah lama tinggal di daerah tersebut.

“Dalam satu rumah ini dihuni 4 kartu keluarga (KK). Di antaranya ada saya, anak, dan cucu. Dan keluhannya disini sering bocor kemudian kalau tidur ada yang di emperan (luar, Red.). Kalau hujan pun harus dikasih terpal dulu,” kata dia. (cr7/mg4)