Kudus  

Dewan Desak Pembangunan Embung di Desa Kirig

Anggota Komisi C DPRD Kudus Sadiyanto.
Anggota Komisi C DPRD Kudus Sadiyanto. (SYAMSUL HADI/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus menanyakan tindaklanjut janji dari Kementerian PUPR terkait penanganan banjir di Kudus. Salah satunya adalah dengan melakukan pembangunan embung di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo.

Anggota Komisi C DPRD Kudus Sadiyanto mendesak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk segera menindaklanjuti janji dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Salah satunya dengan pembangunan embung di Desa Kirig untuk penanganan banjir.

“Memang secara spesifik Pak Basuki (Menteri PUPR) tidak mungkin menyebutkan pembangunan embung. Tapi menyatakan dengan anggaran yang dijanjikan, digunakan untuk penanggulangan dan penanganan banjir. Itu harus diterjemahkan luas, kalau bilang tidak menjanjikan ya berarti tidak paham,” tegasnya.

Pihaknya menginginkan, agar eksekutif dapat memperhatikan dan segera menangani. Pasalnya, Bupati Kudus HM Hartopo telah menyurati ke Dinas PUPR Kudus. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada balasan dan penanganan.

“Surat dari Kementerian PUPR ditembusi lagi atau sesegera mungkin ditanyakan, supaya banjir di Kudus terutama di Mejobo secepatnya bisa ditangani. Dengan cara membangun embung. Supaya nanti tidak repot dan otomatis mengurangi banjir di wilayah sekitar,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus Arief Budi Siswanto menyampaikan, Menteri PUPR tidak pernah membahas embung di Desa Kirig. Hanya pompanisasi, normalisasi Sungai Wulan dan SWD 1.

“Bupati menyurati berkaitan dengan pompa, SWD 1 dan normalisasi. Menteri PUPR Pak Basuki ketika bertemu dengan saya meninjau banjir tidak pernah membahas embung di Desa Kirig. Jadi kalau disuruh pro aktif ya bagaimana,” ujarnya.

Sedangkan, Kepala Desa Kirig, Aristiana Tejo Birowo mengatakan, embung sudah disiapkan dengan luas kisaran 140-150 hektare. Kemudian, pada 2019/2020 lalu pengembang telah mensosialisasikan pengerjaannya kepada masyarakat. Bahkan, beberapa bulan setelahnya dilakukan pendataan terhadap warga yang terdampak proyek.

“Namun sampai sekarang belum ada pengerjaan lanjutannya. Makanya kami selalu meanyakan hal itu, karena warga terus menanti-nanti dan bertanya kapan terealisasinya,” ucapnya.

Menurutnya, tujuan dibangunnya embung tersebut untuk membantu mengatasi masalah air yang terjadi di Desa Kirig. Pasalnya, pada saat musim hujan air melimpah dan banjir. Sedangkan, di saat musim kemarau juga mengalami kekeringan.

“Setidaknya, jika ada embung pada saat musim hujan mampu menampung air dan di musim kemarau bisa dimanfaatkan mengaliri lahan di desa kami. Jadi, ketika memang terlaksana manfaatnya akan sangat luar biasa,” pungkasnya. (sam/fat)