Kudus  

Disbudpar Kudus Gaet Wisatawan melalui Paket Wisata

RAMAI: Salah satu tempat wisata di Kudus dipadati wisatawan, beberapa waktu lalu. (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus pada 2023 ini terus mencoba mencari upaya untuk meningkatkan daya tarik wisata yang ada. Sehingga, daya tarik yang ditawarkan sudah layak jual. Hal itu dilakukan untuk menggaet wisatawan luar daerah.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah mengatakan, pembenahan daya tarik wisata diantaranya, akses menuju ke tempat wisata, segi pariwisatanya, seni atraksi dan lainnya. Dengan demikian, ketika wisatawan datang ke Kota Kretek tidak kecewa dan sia-sia.

“Maka yang kita buat paket adalah desa wisata, daya tarik wisata yang sudah siap kita tawarkan. Paket wisata tidak harus dibuat satu desa, tapi bekerja sama dengan desa lainnya bisa,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Rabu (23/8/23).

Menurutnya, jika ditarik dalam skala besar, pihaknya mampu membuat paket wisata lintas daerah. Sementara untuk desa-desa di Kudus juga siap terkait pembentukan paket wisata. Contohnya, Desa Kauman yang memiliki Masjid Menara, dan wisata edukasi menulis kaligrafi Al-Qur’an.

“Ada juga Desa Terban yang punya fosil di Museum Pati Ayam, dan paket Jeep. Desa Kajar ada Pijar Park. Desa Japan ada air terjun tiga rasa, dan Rahtawu ada wisata alam. Selain itu, Desa Kaliputu ada edukasi Wisata Jenang, dan Desa Janggalan kuliner,” tukasnya.

Dari beberapa desa di Kudus, pihaknya juga menginginkan daya tarik wisata yang ada betul-betul dipersiapkan. Bahkan, persentase wisatawan harus mengalami peningkatan. Bagaimana wisatawan ketika ke Kudus tidak hanya menikmati satu hari saja, bahkan bisa berhari-hari.

“Jadi hal itu bisa bersinergi dengan desa lain. Yang paket itu ketika dibuat harus sudah melibatkan beberapa desa untuk meraup wisatawan,” ucapnya.

Kemudian, dia memberikan contoh ketika wisatawan datang ke Masjid Menara Kudus. Ketika usai, lanjut menuju ke Museum Gusjigang, lalu menuju Pijar Park, dan Dukuhwaringin. Setelah itu mereka diajak membeli oleh-oleh khas Kota Kretek.

“Saya kira paket yang berpotensi kita buat banyak di Kudus. Dari dinas juga sangat mendorong pembinaan peningkatan SDM, sosialisasi sadar wisata, dan promosi. Untuk promosi sudah memanfaatkan melalui Instagram,” pungkasnya. (cr12/fat)