Kudus  

Pelatihan Tata Boga Digandrungi Masyarakat

NIKMATI: Kepala Disnakertrans Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati saat mencicipi hasil masakan dari peserta pelatihan, beberapa waktu lalu. (ADAM NAUFALDO/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Pelatihan tata boga dan pembuatan roti kue yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus sampai saat ini masih digandrungi masyarakat Kota Kretek dalam partisipasinya. Sebab, pelatihan itu bisa langsung membuka usaha secara mandiri.

Kepala Disnakertrans Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati menyampaikan, saat ini banyak masyarakat maupun pekerja mandiri sangat berminat untuk mengikuti pelatihan tata boga dan pembuatan roti. Ketika ada event tertentu di Kota Kretek, mereka akan dilibatkan.

“Selain untuk membantu mereka, kita juga memesan ke alumni peserta untuk konsumsi jika ada event atau acara di Kudus,” ungkapnya kepada Joglo Jateng, Kamis (24/8/2023).

Mereka juga dilibatkan dalam event pameran seperti, Porprov Jateng yang digelar beberapa waktu lalu. Ada juga kegiatan merajut, pembuatan badcover, anyaman, dan kerajinan enceng gondok. Ia juga mencatat alumni Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah memiliki usaha.

“Untuk 2021 yang berwirausaha, ada 202 alumni pelatihan dari 1.040 peserta, kalau dipersentase ada 19,4 persen. Kemudian yang bekerja baik formal dan informal ada 392 alumni atau sebesar 38 persen,” tandasnya.

Selain itu, yang belum bekerja sebanyak 235 alumni atau 23 persen. Ada juga setelah lulus tidak bisa dihubungi sebanyak 211 alumni atau sekitar 20 persen. Sedangkan 2022 yang berwirausaha sebanyak 596 alumni pelatihan dari 2.960 peserta.

“Hal itu jika dipersentase ada 20 persen. Kemudian yang bekerja 971 alumni pelatihan atau 33 persen. Untuk yang belum bekerja 1.133 peserta atau sebesar 38 persen. Yang tak bisa dihubungi 260 alumni sekitar 9 persen,” bebernya.

Sementara untuk 2023 ini belum terdata. Karena untuk pelatihan yang digelar belum selesai dan masih proses. Namun, pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi (Monev). Hal itu sebagai bahan Disnakertrans untuk melaporkan ke Kementerian Ketenagakerjaan dan provinsi secara berkala.

“Untuk tahun ini kami untuk target mandiri paling tidak 30-35 persen. Jadi meningkat dari 2021 hingga saat ini. Jadi kita terus membantu promosi produk mereka. Syukur jika ada pembeli kita bisa menjembatani konsumen dengan lainnya,” pungkasnya. (cr12/fat)