SMPN 11 Semarang Edukasi Siswa Kurangi Sampah Plastik dengan ‘Si Manis’

ANTUSIAS: Sejumlah siswa siswi saat mengikuti sosialisasi program Si Manis di Halaman SMPN 11 Semarang, belum lama ini. (DOK. PRIBADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – SMP Negeri 11 Semarang memberikan edukasi kepada warga sekolah untuk mengurangi sampah plastik melalui program Siswa Membawa Tempat Makan dan Minum Sendiri (Si Manis). Yakni ajakan untuk selalu membawa tempat minum dan makan sendiri dari rumah.

Kepala Sekolah SMPN 11 Semarang, Dwi Astuti Indriyanti mengukapkan, pedagang kantin di sekolahnya tidak diperbolehkan menjual makanan dan minuman yang menggunakan bungkus plastik. Hal itu dilakukan untuk mengurangi sampah di sekolah.

“Sistematisnya pedagang kantin ini hanya perlu memberikan makanan dan minuman saja ke tepak, atau tempat makan siswa. Misal kalau beli es teh ya dikasihkan ke dalam tumbler (tempat minum, Red.),” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, belum lama ini.

Ia mengungkapkan, SMPN 11 merupakan sekolah Adiwiyata yang telah memberikan kesadaran agar para siswa turut mengurangi sampah. Dengan begitu, siswa akan lebih nyaman belajar dan memiliki rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya sendiri.

“Jadi tanggung jawab akan barangnya itu pada diri sendiri. Dan sekarang pun di kelas sudah tidak ada sampah. Apalagi di laci meja kelas. Kan menumbuhkan kesadaran siswa gak mudah. Makanya kita punya kader anak-anak itu sendiri. Jadi dari murid untuk murid,” ungkapnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Muhammad Ahsan menyampaikan apresiasinya terhadap adanya program Si Manis milik SMPN 11. Karena, program tersebut menjadi bagian dari mendidik siswa untuk peduli dengan lingkungan di se. Khususnya di sekolah.

“Sehingga para siswa tidak banyak menggunakan kemasan dari sampah. Dengan mereka membawa tepak (tempat makan, Red.) mengurangi sampah. Yang ada anak-anak teredukasi untuk tanggung jawab. Menurut saya itu inovasinya bagus,” tutur Ahsan.

Ia menambahkan, semua sekolah pasti memiliki program khasnya masing-masing. Salah satunya, SMPN 39 Semarang memiliki program yang sama dengan Si Manis, namun berbeda penamaannya.

“Diharapkan sekolah-sekolah bisa berinovasi seperti sekolah Adiwiyata bagaimana kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekolah,” ujarnya. (cr7/mg4)