Oleh: Mulyati, S.Pd, M.Si
Guru Bahasa Inggris SMA N 1 Wedung, Kab. Demak
DALAM pembelajaran bahasa Inggris, masih ditemukan peserta didik yang cenderung tidak fokus, terkadang bosan, jenuh dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena mereka kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki. Terutama dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris baik lisan maupun tulis. Padahal setiap peserta didik memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda. Mereka memiliki potensinya masing-masing.
Tugas guru sebagai pendidik adalah menuntun dan mengarahkan peserta didik sesuai bakat dan minat yang mereka miliki. Sehingga peserta didik bisa mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Seperti filosofi Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa pendidik itu adalah ing ngarso sung tulodo (di depan memberikan contoh), ing madya mangun karso (di tengah memberikan semangat), dan tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan). Kita harus bisa bekerja secara bergotong-royong & berkolaborasi dengan semua warga sekolah untuk terwujudnya visi-misi sekolah serta tujuan pendidikan yang ingin kita raih bersama. Yakni terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
Di era digital sekarang ini, pendidik harus mampu mengintegrasikan pembelajaran dengan teknologi. Sehingga pembelajaran itu menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik. Upaya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yaitu dengan cara mengkombinasikan beberapa unsur. Yaitu pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas dalam bentuk tulisan teks prosedur melalui Google Slide. Sehingga pembelajaran tidak hanya berfokus pada guru di kelas saja, melainkan dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang menarik dan mandiri. Salah satu bentuk itu dapat diterapkan pada kolaborasi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa dalam membuat teks prosedur melalui media Google Slide.
Peserta didik dapat menggunakan smartphone yang mereka bawa untuk dapat dapat dimaksimalkan dalam pembelajaran, yakni berkolaborasi di dalam Google Slide. Cara ini bisa menjadi motivasi dan membuat mereka lebih antusias dalam belajar. Perlahan-lahan, rasa bosan dan jenuh pun terkikis secara sendirinya. Karena smartphone yang mereka gunakan dimanfaatkan secara positif.
Teks prosedur adalah teks yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberitahu tentang langkah-langkah membuat atau melakukan sesuatu. Bagian dari teks prosedur adalah sebagai berikut. 1) Tujuan (goal). 2) Bahan atau perlengkapan (material/ingredients). 3) Langkah-langkah (steps).
Tujuan akhir dari pembelajaran pada materi teks prosedur adalah peserta didik mampu menyusun teks prosedur resep sederhana melalui Kobas (Kolaborasi di Google Slide). Pembelajaran dilaksanakan secara kolaborasi yaitu dengan mengkondisikan peserta didik bekerja dalam beberapa kelompok untuk bisa mengerjakan tugas sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Google Slide adalah salah satu aplikasi gratis yang dimiliki oleh Google dalam bentuk presentasi secara online. Melalui Google Slide, guru dapat mempresentasikan materi pembelajaran secara online kepada peserta didik dan mengajak peserta didik untuk saling berkolaborasi dengan peserta didik dengan menugaskan kepada peserta didik membuat teks prosedur tentang langkah membuat atau melakukan sesuatu di dalam Google Slide yang sudah disiapkan oleh guru.
Guru akan mengatur Google Slide dengan aturan editor (peserta didik atau orang lain dapat ikut mengedit file/slide yang telah disiapkan secara langsung). Peserta didik dapat langsung menuliskan teks prosedurnya dalam slide yang telah disiapkan.
Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya dengan tema teks prosedur yaitu dengan tema Resep Makanan, mereka mencari gambar makanan Nusantara. Gambar yang telah mereka browsing, kemudian ditempatkan di slide masing-masing sesuai namanya.
Pembelajaran melalui Kobas dengan memanfaatkan Google Workspace for Education sangat membantu peserta didik dalam memudahkan mengerjakan tugas secara berkolaborasi. Pendidik hanya menuntun mereka tumbuh kembang sesuai dengan kodrat dan potensi yang mereka miliki. (*)