SEMARANG, Joglo Jateng – Belum lama ini, website Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur ditemukan sedang diretas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Menyikapi hal itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang segera memulihkan peretasan website tersebut, dan bisa diselesaikan dalam kurun satu jam.
Kepala Bidang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Diskominfo Kota Semarang, Arif Budiman mengatakan, saat ini website Kelurahan Lempongsari sudah bisa diakses kembali oleh pengguna internet. Namun, pihaknya tidak bisa menemukan peretas (hacker) yang sempat mengubah tampilan web tersebut.
“Sampai kapanpun peretasnya tidak bisa ditemukan. Musti pakai ilmu jumping. Contohnya, dia pinjam IP di berbagai user masuk melalui backdoor,” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, belum lama ini.
Lebih lanjut, dalam penelurusan website itu pihaknya tidak menemukan sejumlah data yang diambil dari hacker. Dirinya juga menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemulihan, tidak menutup kemungkinan bahwa web tersebut akan aman seperti sediakala.
“Untuk sementara ini (web Lempongsari, Red.) kita lebih ke demensive atau pertahanan diri. Kalau ada web yang jebol langsung kita tutup atau suspend. Karena untuk menemukan hacker-nya sendiri akan lebih sulit karena dia bekerja di belakang layar jadi kadang kita tidak tahu dia pake IP apa untuk menyerang,” jelasnya.
Adapun dua cara agar hacker dapat membobol laman website di antaranya, melalui user dan aplikasi file upload data yang berupa takedown untuk mengambil jika pintu laman itu tidak dijaga dengan baik. Terkait dengan masalah peretasan, kata Arif, pihaknya selalu melakukan patroli di setiap laman yang diduga mengalami pembobolan oleh hacker.
Jika sudah kedua kalinya mengalami hack, maka web itu langsung akan di-suspend oleh pemerintah pusat. Yakni Kementerian Kominfo RI.
“Selain web dari lempongsari itu banyak yang kena hack sekitar hampir 30 web. Biasanya itu dilingkup Pemkot Semarang seperti OPD dan sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Meski begitu, OPD Pemkot Semarang tidak menyadari bahwa website-nya diretas. Sehingga, pihak Diskominfo yang sebelumnya sudah mengetahui langsung menutup laman tersebut untuk sementara waktu.
“Jadi mereka gatau kita sudah tau. Contohnya seperti websitenya Kecamatan Gajahmungkur kemarin yang sempat ke hack itu sudah kita tangani kurang lebih 1 jam,” tuturnya.
Terpisah, Lurah Lempongsari, Dilinuv Kamarullah mengukapkan dengan adanya peretasan tersebut pihaknya menggandeng (Diskominfo) untuk memulihkan website Kelurahan Lempongsari. Dirinya menegaskan, apabila nanti sudah diketahui peretasnya maka dirinya akan menjatuhi hukuman itu sesuai peraturan yang berlaku.
“Apabila ketemu peretasnya, dan tahu motifnya apa ya kita sesuai dengan Undang-undang yang berlaku,” ujarnya. (cr7/mg4)