Jepara  

600.000 Masyarakat Jepara Berlabel Haji

HADIR: Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta (kanan) saat menghadiri Tasyakuran Haji yang digelar di Pendopo RA Kartini, Rabu (30/8). (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Dari 1,2 juta jiwa masyarakat Kabupaten Jepara, 600.000-nya telah bertitle haji. Menurut Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta, label made in Saudi itu berarti taat kepada ajaran agama.

Hal tersebut, disampaikan sewaktu Tasyakuran Haji yang digelar di Pendopo RA Kartini, Rabu (30/8/23). Dengan kata lain, setengah masyarakat Jepara sukses melaksanakan rukun Islam yang kelima.

“Berdasarkan data yang saya terima, setengah dari jumlah total masyarakat Jepara sudah berhaji. Artinya, masyarakat Jepara adalah manusia yang taat dengan agama,” papar Edy kepada Joglo Jateng.

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan, pada 2023 ini Jepara memberangkatkan sebanyak 1.461 jamaah haji ke tanah suci Makkah, Arab Saudi. Namun, tiga di antaranya meninggal saat menjalani ibadah.

“Mari kita doakan, semoga jemaah haji asal Jepara menjadi haji yang mabrur. Kemudian, yang meninggal semoga khusnul khotimah dan ditempatkan di sisiNya,” ujar dia.

Adapun usai berpulang ke Jepara, para jamaah haji melanjutkan dengan kegiatan tasyakuran haji 1444 H di Pendopo RA Kartini. Hal ini, merupakan permintaan khusus dari Edy Supriyanta sendiri. Padahal sebelumnya direncanakan digelar di Gedung Wanita.

“Saya harap jemaah haji senantiasa menjadi teladan di tengah masyarakat dalam rangka mendukung pemerintah. Serta program pembangunan daerah menuju Jepara yang maju, adil, makmur, dan sejahtera,” terangnya.

Kemudian, pihaknya menghaturkan terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut serta dalam kelancaran ibadah haji. Ia juga memohon maaf apabila masih ada beberapa kendala dalam berlangsungnya ibadah haji.

Sementara itu, jamaah sempat mengeluhkan soal pendistribusian air zam-zam. Terkait hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kementerian Agama Jepara, Akhsan Muhyidin mengatakan, telah bekerja sama dengan Direktorat Jendral Haji dan Umroh Kementerian Agama RI.

“Terkait yang dikeluhkan jamaah sewaktu di Timur Tengah, yaitu air zam-zam yang belum dibawa ke Jepara sepenuhnya. Saya sudah bekerjasama dengan Dirjen yang mengurus, semoga secepatnya rampung,” pungkas Muhyidin. (cr2/fat)