Figur  

Bangga Berhasil Menimba Ilmu di Negeri Gajah Putih

Maghfirani
Maghfirani. (DOK PRIBADI/ JOGLO JOGJA)

DAPAT merasakan kuliah dan menimba ilmu di luar negeri merupakan dambaan banyak mahasiswa di Indonesia. Hal itu juga yang dirasakan Maghfirani.

Rani, Mahasiswi Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil meraih impiannya. Rasa bangga menyelimuti dirinya ketika mendapat kabar harus mengikuti perkuliahan di Universitas Kasetsart (KU) Thailand.

Diceritakan, Rani mendapatkan kesempatan untuk mengambil jurusan yang sesuai keahliannya di kampus itu. Hal itu, menurutnya menjadi bagian paling menarik dari program pertukaran mahasiswa kali ini.

“Disana, saya bisa belajar lebih banyak tentang pemasaran. Saya bisa mengenal penduduk setempat dengan baik karena mayoritas teman saya adalah orang Thailand,” katanya, Rabu (30/8/23).

Tak hanya itu, disana ia mengaku dapat meningkatkan kemampuannya berbahasa Inggris. Baik dalam berbicara, mendengarkan, dan menulis. Adanya program tersebut akhirnya ia juga bisa keluar dari zona nyaman yang selama ini dirasakan.

Di Thailand, ia terdaftar di tiga kelas berbeda. Yaitu pemasaran pariwisata, komunikasi pemasaran terpadu, dan pemasaran digital. Masing-masing kelas tersebut, memiliki cara belajar yang berbeda.

Rani pun bercerita pengalamannya di kelas pemasaran pariwisata. Dosen disana lebih cenderung mengarahkan para mahasiswa untuk bekerja dalam kelompok. Ada kuis kecil sebelum memasuki minggu ujian tengah semester dan akhir semester.

Sementara di kelas komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communication) memiliki sistem pembelajaran yang berbeda. Profesor lebih menekankan pada kerja kelompok untuk mendorong mahasiswa berfikir kritis saat membuat kampanye pemasaran kreatif.

“Sedangkan, dalam pemasaran digital, profesor memberi para mahasiswa kesempatan untuk memilih apakah akan bekerja secara kelompok atau individu. Dia biasanya memberi kami tugas mingguan dan bahkan memberi kami buku gratis yang ditulis olehnya,” jelasnya.

Selain kelas perkuliahan, dia juga bergabung dengan Klub Muslim Universitas Kasetsart. Di klub tersebut, Rani mengaku bisa berbagi pengalaman religiusnya dengan teman-teman muslim Thailand.

“Disana kami membahas isu-isu terkini dan bagaimana menghadapinya sebagai perwakilan pemuda. Saya juga dapat bertemu dengan mahasiswa muslim Thailand lainnya di luar universitas saya. Yaitu dari Universitas Thammasat dan Universitas Chulalongkorn,” jelasnya.

Di Thailand, Rani tinggal di asrama sehingga memiliki teman dari berbagai penjuru dunia. Ia banyak mengenal mahasiswa internasional dari Jepang, Prancis, Rusia, Republik Ceko, India, Kamboja, Myanmar, dan masih banyak lagi.

Rani menganggap hal itu menjadi pengalaman multikultural yang tidak bisa didapatkan dari tempat lain. Keikutsertaan dalam program pertukaran mahasiswa telah membuka matanya tentang pengaruh yang begitu besar untuk dirinya.

“Dengan program itu, saya dapat merasakan tempat dan budaya baru, berteman dengan orang dari seluruh dunia, dan mendapatkan perspektif global. Seluruh pengalaman ini akan bertahan dalam hati dan pikiran saya selamanya,” tegasnya.

Bahkan, saat ini, ia sudah berhasil menyelesaikan ujian akhir dan tugas akhirnya. Sehingga, sekarang sudah magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok Thailand.

“Di tempat magang, saya ditempatkan di Fungsi Ekonomi,” pungkasnya. (bam/mg4)