SEMARANG, Joglo Jateng – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melakukan suplai air bersih kepada 3.000 Kartu Keluarga (KK) di sejumlah wilayah yang masih terdampak kekeringan. Di antaranya, Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Wonosari, dan Kecamatan Mijen.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengukapkan, jumlah titik di masing-masing kecamatan berbeda-beda. Hal itu diketahui tergantung dari kebutuhan air bersih yang diminta oleh warga setempat.
“Antisipasi yang dilakukan kita menyiapkan dropping air bersih. Jika ada permintaan bisa segera kita distribusikan,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.
Bantuan air bersih tersebut, kata Endro, setidaknya dapat membantu sejumlah warga untuk dimanfaatkan di lingkungan rumah. Seperti untuk memasak dan minum.
“Bantuan ini sedikit banyak bisa meringankan warga terdampak (kekeringan, Red.),” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu meminta kepada pihak terkait untuk dapat mengelola air bersih secara profesional. Terlebih lagi, saat ini masyarakat tengah mengalami dampak El Nino.
“BMKG menyampaikan suhu semakin panas dari musim kemarau di 3 tahun sebelumnya yaitu 2022, 2021, 2020. Sehingga kita ini harus prepare menjaga kualitas air bersih,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng,Rabu (30/8).
Ia mengaku sangat mendukung adanya pemanfaatan air bersih secara efisien. Seperti contohnya, jika mandi biasanya 5 gayung, selama musim kekeringan menjadi mandi 3 gayung.
Sebagai informasi, Pemkot Semarang dalam waktu dekat ini akan me-launching enam lokasi penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) bersama Kementerian PUPR. Hal tersebut menjadi salah satu upaya membantu masyarakat dalam penyediaan air di wilayah yang berpotensi kekeringan. Seperti di Kelurahan Jabungan, Rowosari, Gondoriyo, dan masih banyak lagi. (cr7/mg4)