SLEMAN, Joglo Jogja – Bupati Sleman menyebut prevalensi stunting di Bumi Sembada mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal itu disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, Kamis (31/8).
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengungkapkan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting Sleman mengalami penurunan dari 16% di tahun 2021 menjadi 15% di tahun 2022. Sedangkan target tahun 2023 pihaknya berharap dapat turun lagi menuju angka 14%.
“Tentunya penurunan ini patut diapresiasi sebagai upaya kita bersama. Saya berharap capaian ini semakin memotivasi kita untuk terus menurunkan angka stunting di Kabupaten Sleman hingga mencapai zero stunting,” terangnya.
Kustini menambahkan, adanya rapat koordinasi lintas OPD dalam penanganan stunting diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan wawasan perangkat daerah. Selain itu, juga dapat menggerakkan seluruh perangkat daerah dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman kedepan.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman yang sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman Danang Maharsa menyebut, pelaksanaan rakor TPPS yang selama ini digelar melibatkan banyak pihak. Menurutnya, keterlibatan seluruh stakeholder sangat diperlukan dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting khususnya di Sleman.
“Tentunya pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Diperlukan keterlibatan semua pihak, bekerjasama dalam program ini. Program ini akan berhasil jika diselesaikan bersama secara telaten,” tutupnya. (bam/bid)