Harga Beras di Bantul Meroket

PEDAGANG: Ibu Katinem pedagang beras di Pasar Bantul. (JANIKA IRAWAN/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Dalam kurun waktu sepekan terakhir ini, harga beras di Kabupaten Bantul melambung tinggi, salah satunya dialami di Pasar Bantul, Kamis (31/8). Dengan demikian, dampaknya cukup mempengaruhi penurunan penjualan.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (KUKMPP) Kabupaten Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, salah satu penyebab terjadinya kenaikan lantaran belum masuk musim panen. Sehinggga, menyebabkan stok beras berkurang, sedangkan permintaan tinggi.

“Untuk stok saat ini masih aman, di Bulog belum dikeluarkan. Maka, ketika nanti dikeluarkan mungkin akan stabil harga beras yang terjadi di pasaran,” ujarnya.

Baca juga:  Kenaikan Harga Beras Disebut Masih Wajar

Pihaknya menambahkan, jika kenaikan ini mengalami peningkatan drastis, akan membuat laporan lebih lanjut. Baik untuk Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Nanti jika drastis peningkatannya, kami akan membuat laporan ke pemerintahan. Setelah itu, akan diambil keputusan untuk mengatasi kenaikan yang drastis itu,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Bantul, Katinem (72) yang merupakan warga Lopati, Trimurti, Srandakan, Bantul mengungkapkan, kenaikan harga beras terjadi sepekan terakhir ini. Sehingga hal tersebut berpengaruh pada penjualannya.

“Sekarang itu harga beras sedang naik. Padahal cari uang susah. Jadi untuk penjualan tentu menurun,” ujarnya.

Baca juga:  Harga Beras di Jepara Terbilang Aman

Menurutnya, beras merek Raja dijual dengan harga terendah di kiosnya sebesar Rp 13.500. Selain itu, untuk beras dengan merek dagang lain di jual dengan harga lebih tinggi, seperti Mentik Wangi Rp 15.000 dan Mentik Susu Rp 16.000.(cr13/sam)