Oleh: Siti Alfiah, S.Pd
Guru Bahasa Prancis SMAN 1 Karangtengah, Kab. Demak
KEMAMPUAN berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan.
Mata pelajaran bahasa Prancis bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Prancis secara santun. Selain itu juga membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks. Juga menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab.
Seiring dengan berkembanganya zaman dan teknologi, tak pelak pendidikan di Indonesia juga mengalami perkembangan. Sejak tahun 2021 pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pemberlakukan Kurikulum Merdeka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim ‘memaksa’ pendidik untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam menyampaikan pembelajaran.
Berdasarkan hasil pembelajaran di kelas XII 9 SMAN 1 Karangtengah, kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi masih rendah. Hal ini terbukti dengan banyaknya kesalahan siswa dalam menulis teks eksposisi. Melihat kondisi seperti itu, perlu diupayakan penerapan metode tertentu untuk memudahkan keterampilan menulis eksposisi pada siswa.
Metode yang diterapkan adalah latihan terbimbing. Dengan adanya metode ini, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami, memperbaiki kesalahan, dan kekurangan secara langsung.
Menurut Iskandarwassid (2010), ketrampilan menulis adalah salah satu kemahiran berbahasa yang produktif yang mendorong seseorang untuk menyampaikan ide, pikiran, keinginan dan perasaan kepada orang lain melalui bahasa tulis. Dengan demikian, pembelajaran menulis dapat dikembangkan untuk bisa membuat siswa berekspresi secara kreatif.
Selama pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan dan dilakukan wawancara untuk menanyakan letak ketidakpahaman siswa. Dalam pembelajaran menulis eksposisi, untuk menarik minat siswa, guru menampilkan gambar berupa keadaan lingkungan sekolah.
Melalui gambar tersebut, siswa dilatih dan dibimbing oleh guru untuk menulis eksposisi sesuai dengan pendapat masing-masing individu mengenai cara menjaga lingkungan sekolah yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan agar siswa lebih paham dalam menulis eksposisi, guru memberikan bimbingan kepada masing-masing individu.
Setelah semua tulisan siswa diperbaiki sesuai dengan kesalahan masing-masing, langkah guru selanjutnya mengevaluasi. Dari hasil evaluasi didapat kesimpulan bahwa sudah sebagian besar siswa dapat menulis eksposisi dengan baik dan benar. Sebelum melakukan tes, guru memberikan penguatan berdasarkan hasil uji kompetensi siswa.
Mereka merasa tertantang untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Setelah tes selesai, guru bersama siswa melakukan refleksi dengan menanyakan materi yang belum dikuasai siswa terkait dengan kompetensi menulis paragraf eksposisi. Juga kesulitan-kesulitan selama memahami pembelajaran berlangsung, serta pendapat mengenai pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan metode latihan terbimbing.
Hasil wawancara siswa yang mendapat nilai dalam kategori sangat baik dan baik mengatakan bahwa dalam menulis eksposisi tidak mengalami kesulitan. Karena mereka sudah paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru.
Meskipun demikian, masih ada sebagian siswa yang mengatakan mengalami kendala saat pembelajaran berlangsung. Yaitu belum bisa berkonsentrasi penuh dengan materi yang diajarkan oleh guru dan guru dinilai terlalu cepat dalam menyampaikan materi. Selain itu juga disebabkan karena siswa malas untuk berfikir serta tidak bersungguh-sungguh dalam memperhatikan penjelasan guru.
Namun hampir sebagian besar siswa berpendapat bahwa dengan pembelajaran menggunakan metode latihan terbimbing menjadikan proses pembelajaran menulis eksposisi sangat menarik. Meskipun pada waktu mengerjakan tugas masih ragu-ragu, tetapi mereka senang dan tertarik dengan metode dan materi pembelajaran tersebut. (*)