Jepara  

Presiden Joko Widodo Diminta Secara Langsung Atasi Isu Karimunjawa

DAMAI: Aksi damai massa dari waga lokal Pulau Karimunjawa saat membentangkan spanduk untuk menjaga wilayahnya dari kerusakan yang diakibatkan tambak udang, di Alun-alun Karimunjawa, belum lama ini. (ISTIMEWA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Tarik ulur penanganan tambak udang di Pulau Karimunjawa belum peroleh kepastian. Sejumlah warga lokal pun selenggarakan aksi damai.

Mereka menggemakan penanganan pencemaran lingkungan. Selain itu aksi massa juga meminta agar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk turun langsung memberikan ketegasan terhadap pelaku pencemaran.

Salah satu aktivis lingkungan sekaligus warga Karimunjawa, Bambang Zakaria memaparkan agar Karimunjawa segera diselamatkan. Pasalnya, limbah tambak udang telah lama mencemari lingkungan.

“Tambak udang ilegal telah menimbulkan dampak tidak sedikit, kerusakan lingkungan ada di mana-mana,” papar Zakaria kepada Joglo Jateng, di Alun-alun Karimunjawa, belum lama ini.

Bersama ratusan aktivis, Bang Jack (sapaan akrabnya) mengaku prihatin terhadap ekosistem di Karimunjawa. Sejak 2019 hingga kini, penanganan belum memperoleh kepastian.

Mulai dari pesisir yang tidak alami kembali, budidaya rumput laut yang sering gagal panen, bahkan, berdampak pula pada ikan-ikan yang mulai enggan bertelur di pohon mangrove karena limbah tambak udang.

Di sisi lain, Karimunjawa adalah kawasan cagar biosfer dunia. Kawasan pariwisata strategis nasional, dan taman nasional yang memiliki fungsi utama untuk kepentingan konservasi.

“Ironisnya, kerusakan akibat limbah tambak udang seakan dibiarkan dan terus terjadi. Terpantau, luasan pencemaran tiap bulan terus bertambah,” ujar Bang Jack.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap agar Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah agar segera ditandatangani dan dilaksanakan. Jika tidak, lebih baik Presiden Jokowi yang turun tangan.

“Harapan agar bapak presiden mendorong Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk segera menyelesaikan persoalan lingkungan ini,” pungkasnya. (cr2/fat)