PATI, Joglo Jateng – Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati dilaporkan telah mengalami kekeringan. Kondisi tersebut mengakibatkan puluhan ribu jiwa kesulitan mendapatkan air bersih.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, ada sebanyak 37.114 jiwa dari 7.949 kartu keluarga yang terdampak kekeringan. Angka tersebut bertambah dari yang sebelumnya berjumlah 26.791 jiwa dari 5.206 kartu KK.
Kondisi itu dilaporkan telah berlangsung dari Juli hingga September ini. Adapun puluhan ribu warga yang terdampak kekeringan tersebut berada di puluhan desa yang tersebar di 8 Kecamatan.
Di antaranya Desa Triguno, Tanjungsekar, Kletek, Karangwotan, Kletek Sitimulyo, Jetak, Tretek, Plosorejo, Karangrejo di Kacamatan Pucakwangi. Desa Ronggo, Sidomukti, Mojoluhur, Mojolampir, Kebonturi, Boto, Lundo, Mantingan di Jaken.
Selanjutnya Desa Sendangsoko, Tambahmulyo, Jatisari, Plosojenar, Tondokerto, Kedungmulyo, Mantingan, Kalimulyo di Kecamatan Jakenan. Sumbermulyo, Degan, Bringen Wareng, Sarimulyo di Kecamatan Winong.
Kemudian Desa Gebang, Gempolsari di Kecamatan Gabus. Desa Pasuruan, Jimbaran, Boloagung, Sundoluhur di Kecamatan Kayen. Desa Cengkalsewu di Kecamatan Sukolilo. Desa Angkatan Lor, Tambaharjo di Kecamatan Tambakromo dan Dororejo di Kecamatan Tayu.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Sukarno menyatakan bahwa kondisi tersebut akibat dampak El Nino. Hal itu sesuai prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebabkan kemarau panjang.
“Bahkan sesuai prakiraan BMKG sampai September 2023 ini tidak ada hujan. Saat ini dampak kekeringan menyebabkan kebutuhan air bersih menjadi permasalahan yang sangat krusial,” ucap Sukarno.
Melihat kondisi itu, Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini meminta pemerintah daerah gerak cepat. Yakni agar fokus memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.
“Kondisi sekarang ini perlu ada sinergi antara Pemkab lewat BPBD, PMI dan ormas yang selama ini sudah terjalin baik, perlu ditingkatkan lagi kerjasamanya. Sehingga masalah kebutuhan air bersih bisa teratasi,” imbuh dia. (lut/fat)