Ratusan Warga Tolak Pembangunan IPLT, Picu Pencemaran Lingkungan

UNJUK RASA: Warga Ponggok II geruduk Balai Desa Trimulyo saat melakukan demo menyampaikan aspirasi penolakan pembangunan IPLT, Jumat (1/9) lalu. (JANIKA IRAWAN/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Ratusan warga unjuk rasa mendatangi Balai Desa Trimulyo untuk menyuarakan aspirasi soal perencanaan pembangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Dukuh Ponggok II, Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jatis. Lantaran, dikhawatirkan akan mengganggu ruang hidup dan mencemari lingkungan.

Ketua RT 1 Dukuh Ponggok II menyampaikan, lokasi pembangunan IPLT tersebut berada di belakang Stadion Sultan Agung serta berseberangan dengan jalan sirkuit motor trail. Serta, dalam pantauan Google Maps hanya 125 meter dari permukiman warga, dan dirasa mengganggu.

“Sekarang kami sudah terganggu dengan bisingnya sirkuit motor trail, bahkan pernah terganggu oleh tawuran antar suporter. Apalagi IPLT ini, akan semakin menambah gangguannya. Oleh karena itu, kami menuntut untuk dipindahkan saja lokasinya,” ungkapnya.

Pihaknya melanjutkan, alasan penolakan tersebut lantaran sebelumnya sudah pernah melakukan pengecekan di IPLT Madurejo. Hasilnya, di lokasi sekitar tercium bau yang sangat mengganggu, dan belum lama ada demo dari warga soal gangguan tersebut.

“Kami mendukung pembangunan IPLT, namun tidak di lokasi yang direncanakan ini. Karena sangat berdekatan dengan permukiman masyarakat Ponggok II dan sport center Bantul. Maka dari itu, kami sebagai warga tidak menyepakati,” tegasnya.

Sementara itu, Sub Koordinasi Kelompok Subtansi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Erwin Prasmanta menjelaskan, pertemuan tersebut hanya sosialisasi untuk mengajak warga kunjungan ke IPLT Keputih di Surabaya.

“Kami tidak membahas soal perencanaan. Pertemuan ini bukan masalah pembangunan, tapi kita tawarkan untuk kunjungan ke IPLT Keputih di Surabaya. Namun, warga ternyata menolak,” ujarnya.(cr13/sam)