SEMARANG, Joglo Jateng – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau seluruh kepala daerah agar kompak dengan forkopimda, membangun Pemilu 2024 bebas hoaks. Sebab, menurutnya hoaks menjadi potensi yang patut diwaspadai pada kontestasi lima tahunan.
Hal tersebut disampaikan saat rapat bersama Forkopimda Jawa Tengah bertajuk “Menjaga Kondusifitas Wilayah Jawa Tengah Dalam Rangka Sukses Pemilu Serentak Tahun 2024 di Jawa Tengah” di Wisma Perdamaian, Semarang, Senin (4/9/23).
“Hoaks hati-hati, isu SARA, terus kemudian narasi-narasi yang tidak diikuti dengan data dan tentu saja itu akan bisa membikin sakit hati,” ucapnya usai rapat tersebut.
Dirinya mendorong agar Pemilu 2024 dipenuhi dengan narasi baik, disertai data. Masyarakat harus diedukasi agar terhindar dari hoaks dan kampanye hitam.
“Yang bagus adalah bagaimana kita memunculkan ide gagasan, maka terjadi pedebatan yang baik. Tapi bukan black campaign, dan hoaks, itu yang menurut saya penting,” tegasnya.
Gubernur Jateng dua periode itu mengatakan, untuk mewujudkan Pemilu 2024 bebas dari hoaks, dibutuhkan dukungan penuh dari pemda beserta forkopimda dalam membantu KPU dan Bawaslu.
“Kalau kemudian temen-temen dari forkopimdanya nanti roadshow ketemu dengan kelompok-kelompok masyarakat tokoh agama insyaAllah semua akan lebih baik,” katanya.
Ia mengaku senang karena dari informasi yang diterimanya dari BIN, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan sebaran isu-isu hoaks terendah di antara daerah yang lain. “Itu artinya partisipasi masyarakat yang sangat bagus, insyaAllah Jawa Tengah sudah siap untuk menyelenggarakan Pemilu 2024,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berpamitan dengan seluruh Forkopimda se-Jateng yang hadir dalam kegiatan. Mengingat besok (5/9) merupakan hari terakhirnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah bersama Wakilnya, Taj Yasin Maimoen.
“Saya tinggal 1,5 hari di jabatan Gubernur Jawa Tengah, sekaligus kami pamitan lah dengan teman-teman dari seluruh forkopimda kabupaten kota maupun provinsi,” tandasnya. (luk/gih)
