Green House Kembali Dibuka, MTsN 6 Sleman Fasilitasi Siswa Bercocok Tanam

JUAL BELI: Siswa MTsN 6 Sleman saat menjual sayur hasil bercocok tanam di Green House sekolah, beberapa waktu lalu. (DOK PRIBADI/JOGLO JOGJA)

SEMPAT terhenti selama dua tahun karena pandemi Covid-19 MTsN 6 Sleman kembali melaksanakan kegiatan bercocok tanam di Green House sekolah yang telah didirikan pada 2017 silam. Selain sebagai program Adiwiyata, kegiatan itu dilakukan untuk memfasilitasi hobi siswa.

Pembimbing budi daya tanaman sayur organik MTsN 6 Sleman Akfi Rizqun Aji mengatakan, semenjak ada Green House pada tahun 2017 pembelajaran kewirausahaan mulai digiatkan. Pembelajaran itu juga menjadi bagian dari program Adiwiyata.

“Sayangnya kegiatan ini sempat berhenti selama dua tahun pada saat pandemi. Bahkan bangunan Green House sempat tebengkalai, karena para guru dan siswa belajar dari rumah,” terangnya saat diwawancarai Joglo Jogja, belum lama ini.

Setelah pandemi berakhir, dan siswa mulai aktif masuk sekolah kembali, aktifitas menanam di Green House mulai dikembangkan lagi. Beberapa perlengkapan menanam yang sempat rusak ataupun tidak tertata, mulai dibenahi lagi.

“Para siswa dibantu guru mulai aktif menanam lagi. Kegiatan ini untuk mewadahi para siswa yang mempunyai hobi bercocok tanam, sehingga tanpa dibimbing pun mereka dengan suka rela merawat tanaman,” jelasnya.

Lebih lanjut, rutinitas panen sayuran menjadi agenda menarik, tidak hanya bagi siswa. Meski begitu, tidak jarang para guru juga ikut memanen berbagai sayuran bersama siswa yang nantinya untuk di beli.

“Kami melayani bapak ibu guru yang ingin memanen sayur sendiri yang mereka sukai atau memesan tanaman tertentu yang nantinya siswa mengantarkannya. Sehingga itu menjadikan siswa kita untuk menjadi pembisnis handal,” paparnya.

Tanaman yang siap panen antara lain adalah sawi pagoda, sawi hijau dan aneka selada. Sayuran organik tersebut dijual dengan harga 2.000 rupiah tiap kemasan, kemudian nantinya hasil penjualan akan digunakan untuk membeli benih tanaman untuk proses penanaman berikutnya. (riz/all)