KUDUS, Joglo Jateng – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Kudus pada 2023 kembali merekomendasikan sekolah-sekolah yang bakal diikutsertakan dalam akreditasi perpustakaan. Untuk itu, Putakawan Dinarpus Kudus bakal turun gunung melakukan pendampingan secara rutin ke sekolah yang telah ditunjuk.
Kepala Dinarpus Kudus, Sam’ani Intakoris mengatakan, setidaknya ada 10 sekolah dari berbagai jenjang yang bakal diikut sertakan dalam program akreditasi perpustakaan. Diantaranya, SD 1 Jati Kulon, SD 6 Cendono, SD 2 Wergu Wetan, SMP 1 Jati, SMP 2 Undaan, SMP 3 Kudus, SMP 4 Kudus, SMP NU Al Ma’ruf, SMP Muhammadiyah 1, hingga MAN 2 Kudus.
Dirinya mengungkapkan, sekolah yang telah diajukan untuk akreditasi perlu mempersiapkan segala item yang telah menjadi persyaratan. Pihaknya juga akan melakukan pendampingan selama 8 bulan agar sekolah lebih maksimal dalam persiapan akreditasi.
“Setiap bulan kita dapat ke sekolah untuk mempersiapkan segala persyaratan yang haruslah dipenuhi. Kemudian, kami mendorong sekolah untuk menata dan memperbaiki perpustakaan yang dirasa masih kurang maksimal. Komponen persyaratannya cukup banyak. Mulai dari sarana pra sarana, pelayanan, koleksi bukunya, hingga indeks pembangunan literasi masyarakat dan lainnya,” terangnya.
Menurutnya, sekolah yang diajukan akreditasi menunjukkan komitmen yang baik untuk meraih hasil yang diinginkan. Sejauh ini, sudah ada beberapa sekolah yang telah siap untuk mengikuti akreditasi.
“Alhamdulillah semuanya pada komitmen untuk terus mengembangkan perpustakaan mereka. Mudah-mudahan dari 10 sekolah yang kami ajukan dapat nilai yang cukup baik dari perpustakaan nasional,” tuturnya.
Sejauh ini, sekolah di Kota kretek yang pernah diajukan untuk akreditasi perpustakaan mendapatkan hasil yang cukup baik. Pada akreditasi tahun lalu, sebanyak 9 sekolah mendapatkan nilai A dan hanya satu yang mendapatkan nilai B.
Ia berpesan agar sekolah yang telah diberi amanah untuk dapat mempersiapkan segala persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, akan terwujud perpustakaan sekolah yang akan masuk kategori standar nasional.
“Akreditasi itu malahan menjadi awal untuk terus mengembangkan perpustakaan itu sendiri. Semoga nanti habis akreditasi bisa terus memperbaiki diri dengan pengelolaannya,” tandasnya. (cr3/fat)