Rektor ISI Yogyakarta Tutup Usia

PENGHORMATAN: Prosesi pengantaran jenazah Rektor ISI Yogyakarta di halaman Gedung Rektorat ISI Yogyakarta, Rabu (6/9/23). (MUHAMMAD ABU YUSUF AL BAKRY/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta periode 2023-2027, Prof. Timbul Raharjo tutup usia pada Selasa (5/9), dikarenakan sakit. Mendiang meninggal sekitar pukul 17.20 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito.

Ribuan mahasiswa bersama pejabat lainnya, turut hadir dan memberikan penghormatan terakhir bagi mendiang di Gedung Rektorat ISI Yogyakarta, Rabu (6/9). Sekaligus, diiringi karawitan dan juga keluarga besar.

Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta Dr. Irwandi menyebutkan, sosok mendiang merupakan seorang individu yang luar biasa. Serta, selama hidupnya dikenal sebagai akademisi, seniman, dan entrepreneur di bidang ekonomi kreatif.

“Beliau berkontribusi besar dalam berbagai bidang, dan kisah perjalanan hidupnya memancarkan inspirasi bagi kita semua. Selain itu, juga merupakan figur produktif yang senantiasa melakukan penelitian, publikasi ilmiah dan menulis berbagai publikasi,” ungkapnya.

Insert, TUTUP USIA: Jenazah Rektor ISI Yogyakarta saat diberi penghormatan terakhir oleh ribuan mahasiswa dengan diiringi karawitan di Gedung Rektorat ISI Yogyakarta, Rabu (6/9/23).

Pihaknya menambahkan, sebagai seorang akademisi, mendiang sering mempublikasikan hasil riset di jurnal-jurnal bereputasi internasional. Hal ini menunjukkan dedikasinya terhadap dunia ilmiah.

“Kemampuannya dalam bidang seni diakui di tingkat nasional dan internasional. Itu membuatnya sering diundang menjadi narasumber dalam workshop dan seminar, baik di dalam maupun luar negeri,” imbuhnya.

Menurutnya, salah satu momen yang sangat ditunggu adalah partisipasinya pada the 3rd International (Shanghai) Art and Science Forum. Yang akan berlangsung mulai dari 13-17 September mendatang di Shanghai, Cina.

“Namun takdir berkata lain, beliau harus berpulang sebelum acara tersebut terlaksana. Beliau kerap menciptakan karya monumental berupa patung maupun keramik, seperti patung Singa di Sleman City Hall, patung Jenderal Soedirman dan Pangeran Diponegoro di Bantul, serta patung Biola Wr. Supratman Purworejo di Art Centre Purworejo Jateng,” tuturnya.

Tak hanya dalam dunia seni, Prof. Timbul Raharjo juga sukses sebagai seorang entrepreneur di bidang ekonomi kreatif. Berdirinya PT. Timboel adalah bukti nyata keberhasilan dalam menyerap banyak tenaga kerja. Serta, memberdayakan masyarakat di sekitar Kasongan, tempat tinggalnya.

“Sosok tidak hanya dikenal karena prestasinya, tetapi sebagai pemimpin ceria, baik hati dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Kami merasa kehilangan sosok pimpinan, rekan kerja, seniman dan sahabat, yang selalu memberikan inspirasi dan energi positif seperti beliau,” pungkasnya.(cr11/sam)