Jepara  

Cegah Bangsa Terpecah Belah, Gelar Kirab Bendera Sepanjang 4 Km

PERSATUAN: Tampak bendera merah putih sepanjang dikirab di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Kamis (7/9/23). Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan persatuan masyarakat jelang tahun politik. (MUHAMMAD AGUNG PRAYOGA/JOGLO JATENG)

JEPARA, Joglo Jateng – Jelang tahun politik, masyarakat dinilai rawan terpecah belah. Oleh sebab itu, Direktur PT Dua Putra Utama Makmur Tbk, Witiarso Utomo menggelar kirab bendera merah putih sepanjang 4 kilometer.

Kirab ini, diselenggarakan di Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Ribuan masyarakat tumplek blek berpartisipasi melangsungkan kirab dengan garis finish di Desa Bandungharjo.

“Sebentar lagi tahun 2024, para politisi bermanuver dan bergerilya peroleh suara. Tidak jarang, antar pendukung kisruh gegara beda pilihan. Sehingga, melalui kirab hadirlah rasa persatuan,” papar Witiarso Utomo, Kamis (7/9/23).

Proses antisipasi konflik Pemilu 2024, tidak hanya kirab, Mas Wiwit (sapaan akrabnya) juga menghadirkan dua maestro. Mereka adalah Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan dan Habib Umar Al Muthohar dari Semarang.

Menurutnya, alunan serta tausyiah dari dua keturunan nabi itu, kata dia, bakal menembus relung jiwa masyarakat. Supaya ke depannya, semakin berkobar semangat hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air.

“Khususnya Ndoro Habib Luthfi, terlampau lama masyarakat tidak berjumpa kepada beliau di Jepara. Hal ini, tentu membuat adem ati dan memperkuat iman. Selain itu, dengan kehadiran beliau, turut meneguhkan spirit cinta terhadap tanah air,” ujarnya.

Selain meneguhkan cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kirab merah putih juga peringati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan. Meski Agustus telah lewat, menurutnya, tidak akan mengurangi esensinya.

Sementara itu, supaya semakin memeriahkan Kirab Merah Putih, Mas Wiwit juga menghadirkan Tv LED, mixer, setrika, blender, kipas angin, smartphone, sepeda gunung dan lainnya sebagai doorprize.

Bahkan, untuk mengikutinya, pihaknya tidak memungut biaya sepeser pun dari peserta, alias gratis. Sehingga, bagi masyarakat Jepara yang kurang mampu, tetap dapat berpartisipasi.

“Silahkan bagi masyarakat jika ingin mengikuti, bebas. Tidak perlu memikirkan biaya, karena gratis. Toh acara ini dimaksudkan memeriahkan hari kemerdekaan,” pungkasnya. (cr2/fat)