Renovasi Rumah Warga dari Program Sedekah Koin

SIMBOLIS: Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu saat membantu pemilik rumah Mbah Sarinem (90) membuka secara resmi rumah yang sudah direnovasi di Jalan Bima I Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah, Jumat (8/9). (FADILA INTAN QUDSTIA/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Berkat program Ndandani Omah dan Jum’at Bersedekah Uang Koin, rumah milik Sarinem (90) berhasil direnovasi dengan tingkat 100 persen dan sudah bisa dihuni secara layak. Rumah yang berlokasi di Jalan Bima I Kelurahan Pendrikan Lor, Kecamatan Semarang Tengah itu sebelumnya dinilai kurang layak huni.

“Alhamdulillah sudah rumahnya sudah enak, kasurnya juga empuk. Sebelum direnovasi banyak tikus dan kecoa,” ungkapnya saat ditemui Joglo Jateng, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, selain telah dibantu merenovasi rumah miliknya, Sarinem juga akan diberi TV gratis dan modal usaha jual bensin tepat di samping rumahnya itu. Sebelumnya, dirinya mengatakan bahwa ia telah lama tinggal di rumah tersebut, dari awal ia belum memiliki anak, hingga saat ini sudah memiliki enam anak.

“Keluhannya disini sering bocor. Kemudian kalau tidur ada yang di emperan (luar). Kalau hujan pun harus dikasih terpal dulu,” ujarnya.

Sebagai informasi, program Ndandani Omah merupakan bentuk kolaborasi dari warga setempat serta perangkat daerah untuk membantu merenovasi rumah warga yang tidak layak dihuni. Sehingga, dengan adanya program ini warga yang tidak mampu dapat merasakan kenyamanan kembali rumah yang telah direnovasi. Sedangkan Sedekah Koin Jumat merupakan program dimana sejumlah warga mengumpulkan uang koin yang telah diterapkan oleh beberapa pejabat kecamatan, hingga kelurahan.

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menyampaikan apresiasinya terhadap kedua program yang berhasil membantu warga yang tidak mampu dengan merenovasi rumah menjadi layak huni. Diketahui, program tersebut telah di-lauching sejak dua bulan lalu bersamaan dengan Lomba Nasi Goreng Mbak Ita.

“Kalau di pikir ini hal kecil mungkin di rumah cuman buat kerikan. Ternyata ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kita tahu dengan dua bulan saja bisa mengumpulkan Rp 35 juta. Sedangkan kalau kita pake anggaran APBD saja harus nunggu SPj-nya yang ribet,” terangnya.

Dirinya menyampaikan, dengan keberhasilan kedua program tersebut, ia akan mencoba membuat formulasi penerapannya di setiap kecamatan, dan kelurahan Se Kota Semarang. Program ini tidak hanya membantu merenovasi rumah saja. Tapi juga memberi bantuan kursi roda, pengentasan stunting, anak-anak sekolah, difabel, dan sembako bagi lansia. Sehingga menjadi bermanfaat bagi warga yang tidak mampu.

“Ada juga minggu depan ada peresmian rumah RTLH (rumah tidak layak huni, Red.) seperti ini ini kita harapkan segera dilakukan. Serta, ini bukti nyata bahwa Kota Semarang ini bersama menjadikan warga sejahtera dan masyarakat semakin hebat,” tutupnya. (cr7/mg4)