PATI, Joglo Jateng – Retribusi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Pati mengalami penurunan di tahun ini. Maraknya jasa penyimpanan ikan hasil tangkapan nelayan menggunakan ruangan pendingin atau cold storage milik swasta disebut menjadi salah satu penyebab.
Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembinaan (Kabid P2) TPI DKP Kabupaten Pati mengungkapkan, ada sebanyak 60 cold storage milik swasta yang masih terus beroperasi di daerahnya. Akibatnya, sejumlah nelayan disebut enggan mendaratkan ikan ke TPI.
“Nelayan yang di WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) yang melaut di Arafuru itu lebih memilih mendaratkan ikanya di cold storage yang kurang lebih 60. Jadi ini juga berpengaruh pada retribusi bagi TPI juga,” kata dia, belum lama ini.
Dia menyatakan bahwa beroperasinya puluhan cold storage itu yang menyebabkan capaian retribusi TPI tahun ini menurun. Bahkan penurunannya mencapai ratusan juta.
DKP Pati mencatat, capaian hingga Agustus 2023 retribusi TPI di daerahnya baru mendapatkan Rp 3,7 miliar. Selisih sekitar Rp 100 juta lebih jika dibanding tahun lalu hingga Juli 2022 lalu.
Sementara secara target sendiri, retribusi TPI di Pati ditarget mampu memperoleh pemasukan sebesar Rp 5,5 miliar. Namun angka saat ini belum mencapai target tersebut.
“Yang hingga kini catatan kami TPI peroleh retribusi Rp 3,7 miliar. Sementara hingga Juli 2022 lalu kita sudah mencapai Rp 3,8 miliar,” tandasnya. (lut/fat)