JEPARA, Joglo Jateng – Inflasi pangan yang menderu sejumlah daerah di Indonesia, mengakibatkan harga pangan melambung tinggi. Namun tidak bagi Kabupaten Jepara. Pasalnya, usai operasi dadakan (sidak) harga pangan, relatif terjangkau dan stok aman.
Sebelumnya pada Jumat (8/9) lalu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta menggelar sidak di Pasar Dua Jepara (Pasar Kepiting). Sembari monitoring, ia cek harga beras dan keterjangkauan masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
“Kenaikan memang tetap ada, di sektor beras sendiri ada kenaikan mulai dari Rp 500 sampai Rp 1.000. Meski begitu, tidak mempengaruhi daya beli masyarakat dan dapat dipastikan cadangan beras kita aman,” papar Edy kepada Joglo Jateng.
Inflasi bahan pangan, menurut pemantauannya, tidak berpengaruh pada bahan pangan lainnya. Seperti gula yang mulanya Rp 14.000 per Kg menjadi Rp 13.500 per Kg. Kemudian telur ayam justru mengalami penuruan di harga Rp 26.000 per kilo yang sebelumnya Rp 27.000 per Kg.
Berdasarkan Badan Pusat Statistika (BPS), inflasi di Agustus Year on Yeay (YoY) mengalami kenaikan dengan total sebesar 3,27 persen. Tito (sapaan akrabnya) mengatakan, kenaikan ini diduga atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di duni internasional.
“Angka tersebut naik dari Juli yang sebesar 3,08 persen, sekarang menjadi 3,27 persen. Naiknya BBM di pasar global, mau tidak mau harga BBM di Indonesia pun ikut dikerek naik juga,” ujarnya.
Selain upaya pengendalian harga, stok serapan produksi beras nasional, Bulog dan Badan Pangan Nasional tengah berupaya semaksimal mungkin. Agar tidak ambles sewaktu inflasi di Indonesia terjadi.
“Untuk mengintervensi harga beras, Presiden Jokowi mengarahkan agar memberikan bantuan 10 kilogram beras untuk satu keluarga penerima manfaat (KPM). Mulai dari September hingga November,” terang Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edi.
Apabila hal tersebut tidak mempengaruhi penurunan harga, Presiden memberi arahan agar Gubernur, Bupati, dan Walikota dapat menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar. Harapannya dengan intervensi tersebut harga beras dapat kembali turun.
“Untuk itu mulai Senin, 11 September 2023 ini akan disalurkan bantuan beras untuk 21,3 juta KPM serta telur 1 pack dan daging ayam 1 kilogram untuk 1,4 juta keluarga resiko stunting,” pungkasnya. (cr2/fat)